Minyak Bertahan Usai Sanksi Baru AS, Pasar Nanti Putusan OPEC+

Harga Minyak dunia stabil pada perdagangan pagi Asia Rabu (3/9), yang mempertahankan kenaikan sesi sebelumnya yang dipicu sanksi baru AS terhadap jaringan perusahaan pelayaran dan kapal yang dituding menyelundupkan Minyak Iran dengan kedok Minyak Irak.
Minyak Brent turun tipis 1 sen ke US$69,13 per barel, sementara WTI naik 4 sen ke US$65,63 per barel.
Sentimen positif juga datang dari ekspektasi penurunan stok Minyak mentah AS. Polling Reuters memperkirakan persediaan Minyak mentah turun sekitar 3,4 juta barel dalam sepekan hingga 29 Agustus, sejalan dengan penurunan stok distilat dan bensin.
Namun, data ekonomi AS yang melemah—khususnya kontraksi manufaktur enam bulan beruntun akibat Tarif Presiden Donald Trump—membatasi ruang kenaikan harga Minyak karena outlook permintaan jadi suram.
Pasar kini menanti hasil pertemuan OPEC+ akhir pekan ini (7 September). Delapan anggota utama kartel diprediksi masih akan mempertahankan kebijakan produksi yang ada, tanpa penyesuaian lebih lanjut.
Di sisi lain, perhatian global juga tertuju ke Beijing yang menggelar parade militer terbesar untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, dengan Presiden Xi Jinping berdampingan bersama Vladimir Putin dan Kim Jong Un. Agenda ini semakin menegaskan tantangan Tiongkok terhadap dominasi AS dalam tatanan keamanan dan ekonomi global.(yds)
Sumber: Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.