Dalam rangkaian peristiwa yang mengguncangkan, lanskap Wall Street menyaksikan pergantian suasana yang muram ketika saham-saham teknologi merosot, mengirim Nasdaq 100 terjun bebas sebanyak 3,2 persen selama tiga hari berturut-turut—penurunan yang menandai performa tiga hari paling suram sejak Februari 2023.
Perhatian: Kondisi Penurunan Terungkap
Pada Kamis, 17 Agustus 2023, pasar saham AS menghadapi penurunan yang signifikan, dipicu oleh serangkaian tiga hari saham-saham teknologi yang merosot. Kombinasi dari penjualan obligasi global dan meredanya antusiasme pasar terhadap raksasa-raksasa teknologi memicu penurunan pasar ini.
Berdasarkan data Bloomberg pada 18 Agustus 2023, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun sebanyak 0,84 persen atau 290,91 poin menjadi 34.474,83. S&P 500 tergelincir sebesar 0,77 persen atau 33,97 poin, berakhir pada 4.370,36, sementara Nasdaq merosot sebanyak 1,17 persen atau 157,70 poin menjadi 13.316,93.
Nasdaq 100, yang mewakili sekelompok saham teknologi, mengalami penurunan drastis sebesar 3,2 persen—penurunan tiga hari dengan magnitudo yang belum pernah terjadi sejak Februari 2023. Penurunan drastis ini terjadi ketika investor berjuang dengan hilangnya kepercayaan terhadap niat Federal Reserve setelah risalah dari pertemuan terakhir menunjukkan pertimbangan kebijakan yang lebih ketat. Imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun melonjak ke level 4,33 persen.
Minat: Pandangan Para Ahli
Tom Garretson, Strategi Portofolio Senior di RBC Wealth Management, menilai penurunan saham saat ini lebih ringan dibandingkan episode sebelumnya saat suku bunga meningkat. Ia berkomentar, “Saham-saham teknologi, dan pasar saham secara keseluruhan, merasakan dampak kenaikan imbal hasil riil, tetapi ini belum sejauh yang pernah kita lihat dalam episode kenaikan imbal hasil sebelumnya. Selama tiga tahun terakhir, saham-saham teknologi telah mengalami penurunan antara 7 hingga 15 persen.”
Data ekonomi sebelum pembukaan pasar saham New York menggambarkan pasar tenaga kerja AS yang kuat, merubah sedikit narasi tentang kemungkinan ketatnya kebijakan Federal Reserve.
Hasrat: Dilema The Fed dan Prospek Pasar
Mike Loewengart dari Morgan Stanley Global Investment Office menyatakan, “Dengan data perumahan baru, penjualan ritel, dan klaim pengangguran semuanya memperkuat gambaran ekonomi yang kuat, kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak dapat dikecualikan, bahkan jika Fed tetap mempertahankan suku bunga bulan depan.”
Indeks kecemasan Wall Street, Indeks Volatilitas Cboe (VIX), menyentuh angka 18 untuk pertama kalinya dalam tujuh sesi. Meskipun tidak melebihi 30, angka yang menandakan volatilitas tinggi, lonjakan ini menggarisbawahi kenaikan ketidakpastian pasar.
Perhatian investor kini beralih ke pertemuan pejabat Bank Sentral yang akan datang di Jackson Hole, Wyoming, sebagai barometer sentimen Federal Reserve.
Aksi: Obligasi, Dampak Global, dan Langkah ke Depan
Minggu ini menyaksikan pergerakan tajam dan cepat di pasar obligasi. Obligasi pemerintah AS telah memimpin penjualan global karena ketahanan ekonomi terbesar dunia ini melawan ekspektasi resesi yang dipicu oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Jeffrey Roach, Kepala Ekonom di LPL Financial, mencatat, “Penilaian kami adalah kemungkinan Fed tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan berikutnya, tetapi keputusan pertemuan berikutnya belum ditentukan.”
Di Inggris, lonjakan imbal hasil emas disertai oleh inflasi yang ketat dan data gaji tenaga kerja yang kuat, mendorong taruhan investor atas kebutuhan Bank of England untuk kenaikan suku bunga yang lebih lanjut dan berkelanjutan. Sementara itu, imbal hasil obligasi 20 tahun di Jepang melonjak setelah lelang obligasi menarik minat investor.
China terus memberikan tekanan terhadap sentimen pasar. Laporan terbaru dari agen properti dan penyedia data pribadi mengindikasikan penurunan pasar properti yang lebih serius daripada yang terungkap dalam laporan resmi.
Saat investor menavigasi perairan yang penuh gejolak ini, hari-hari mendatang akan memberikan wawasan tentang lintasan perkembangan baik saham-saham teknologi maupun pasar global secara keseluruhan.