Pergerakan Harga Emas Hari Ini Dihimpit Kenaikan Dolar AS

Emas

Di dunia logam mulia, emas selalu menjadi simbol stabilitas dan lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Namun, pergerakan terbaru di pasar emas global menceritakan kisah yang berbeda. Harga emas tertekan akibat kenaikan tak henti-hentinya dari dolar AS, yang telah mencapai level tertinggi dalam sepuluh bulan terakhir. Lonjakan ini merupakan respons langsung terhadap peringatan hati-hati dari Federal Reserve mengenai lamanya suku bunga AS yang lebih tinggi.

Perhatian: Keadaan Genting Emas Emas telah lama menarik perhatian para investor dan analis pasar sebagai aset yang dapat diandalkan di tengah gejolak ekonomi. Namun hari ini, kilauannya telah redup karena dolar AS yang perkasa melemparkan bayang-bayang atas nilainya. Harga emas kini berada di persimpangan jalan, dengan dampak penting bagi para investor dan pasar keuangan di seluruh dunia.

Minat: Spiral Penurunan Emas Menurut laporan pada 26 September 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange merosot sebesar $9,00 atau 0,46%, ditutup pada $1.936,60 per ons. Penurunan ini terjadi setelah diperdagangkan pada level tertinggi sesi sebesar $1.946,80 dan terendah sebesar $1.933,80. Hanya beberapa hari sebelumnya, pada 22 September, kontrak berjangka emas mengalami kenaikan sebesar $6,00 atau 0,31%, mencapai $1.945,60. Kenaikan ini mengikuti penurunan tajam sebesar $27,50 (1,40%) pada 21 September, sehingga harga turun menjadi $1.939,60. Emas mencapai $1.967,10 pada 20 September, dengan kenaikan sebesar $13,40 (0,69%).

Keinginan: Kenaikan Tajam Dolar AS Lonjakan baru-baru ini dalam indeks dolar AS, yang mencapai level tertinggi sejak November, telah menjadi pendorong utama di balik penurunan emas saat ini. Dolar yang lebih kuat telah mengurangi minat pembelian komoditas yang dihargai dalam dolar, seperti emas, oleh pemegang mata uang lainnya. Proyeksi Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin persentase hingga akhir tahun telah memicu kebangkitan dolar AS. Penting untuk dicatat bahwa bank sentral mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan kebijakan pada 20 September 2023, meskipun telah menaikkan suku bunga sebanyak sebelas kali antara Februari 2022 dan Juli 2023. Ini berarti total kenaikan sebesar 5,25 poin persentase dari level sebelumnya yang hanya sebesar 0,25%.

Ketua Fed, Powell, dalam konferensi pers minggu lalu, dengan tegas menyatakan bahwa bank sentral tetap teguh dalam upayanya untuk membawa inflasi jangka panjang kembali ke target 2,0%, meskipun tingkat inflasi saat ini adalah 3,7%. Powell menyatakan, “Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan. Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada pertemuan ini tidak berarti kami telah memutuskan apakah kami telah atau belum mencapai kebijakan moneter yang kami inginkan.”

Tindakan: Apa yang Menanti Emas Saat ekonomi AS terus menunjukkan ketangguhannya, mobilitas emas tetap terbatas. Ketidakpastian tetap ada karena para pembuat kebijakan Federal Reserve tetap memegang sikap hawkish untuk pertemuan kebijakan moneter mendatang. Investor sekarang dengan cermat memantau potensi kenaikan suku bunga dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya pada November 2023, sambil menunggu laporan Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang akan dirilis pada Kamis, 28 September 2023.

Dampaknya tidak terbatas pada emas saja; logam mulia lainnya seperti perak juga menghadapi tekanan besar. Perak untuk pengiriman Desember merosot sebesar 45,90 sen, penurunan sebesar 1,93%, ditutup pada $23,385 per ons. Demikian pula, platinum untuk pengiriman Oktober turun sebesar $16,60 (1,78%), menetap pada $917,50 per ons.

Sebagai kesimpulan, interaksi kompleks antara kekuatan dolar AS, kebijakan suku bunga Federal Reserve, dan data ekonomi menjadikan pasar emas dalam keadaan tidak pasti. Bagi para investor, situasi ini memanggil pendekatan yang hati-hati dan strategis saat mereka menjelajahi lanskap dinamis pasar logam mulia.

Sementara dunia dengan penuh semangat menantikan langkah-langkah berikutnya dari Federal Reserve dan kinerja ekonomi AS, nasib emas tetap tidak pasti. Saat ini, kita berada dalam situasi menunggu, dengan semua mata tertuju pada bab berikutnya dalam kisah logam berharga yang paling diidamkan di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.