Perhatian: Bagi para investor dan penggemar logam mulia di seluruh dunia, saatnya untuk memperhatikan! Pasar emas telah mengalami penurunan sebesar 0,3% dalam harga spot, stabil pada $1.868,79 per ons troy pada akhir sesi perdagangan Kamis. Penurunan ini mengikuti lonjakan baru-baru ini yang membuat harganya mencapai level tertingginya sejak 27 September.
Minat: Penurunan harga ini dapat diatributkan pada penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah, yang dipicu oleh peningkatan tak terduga dalam Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan September 2023. Data ini telah memunculkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan menjaga suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Keinginan: Dalam satu minggu yang ditandai oleh fluktuasi ekstrem dalam harga emas, logam kuning ini awalnya meroket tetapi kemudian turun ke sekitar $1.800 per ons, hanya beberapa hari setelah mencetak rekor tertinggi sebelumnya. Meskipun beberapa pihak memperkirakan koreksi harga karena meningkatnya CPI, ketegangan di panggung global, terutama konflik Israel-Hamas, telah membuat emas tetap berada dalam sorotan sebagai aset perlindungan. Ketidakpastian yang timbul dari ketegangan geopolitik seringkali mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam emas.
Tindakan: Dengan rilisnya angka CPI terbaru, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dan dolar AS telah mengalami kenaikan. Kemungkinan besar akan ada kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Desember, seperti yang ditunjukkan oleh CME Fedwatch, juga telah ikut menguatkan dolar dan imbal hasil Surat Utang.
Ketegangan yang semakin meningkat antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, yang sejarahnya mendukung emas sebagai aset perlindungan, telah membuat para investor khawatir. Emas sering dilihat sebagai investasi aman pada saat ketidakpastian politik dan keuangan. Namun, ketika suku bunga naik, seperti yang mungkin terjadi sebentar lagi, biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menghasilkan imbalan meningkat.
Meskipun jelas bahwa sedang mengalami perjalanan yang penuh gejolak, ada indikasi perlambatan ekonomi AS yang dapat mendukung harga emas. “Saya memperkirakan emas akan diperdagangkan dalam kisaran $1.860 hingga $1.920 dalam waktu dekat,” kata Edward Moya, seorang analis pasar senior di OANDA.
Di pasar logam mulia secara lebih luas, harga perak turun 1,2% menjadi $21,79 per ons, platinum mengalami penurunan sebesar 2,2% menjadi $865,87, dan harga paladium turun sebesar 2,9% menjadi $1.132,75.
Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan pada peningkatan tak terduga dalam Indeks Harga Konsumen AS, yang telah memunculkan kekhawatiran tentang suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun, ketegangan global yang terus berlanjut, seperti konflik Israel-Hamas, terus memberikan dukungan pada emas sebagai aset perlindungan. Sementara para investor terus memantau situasi ekonomi, emas tetap menjadi pilihan menarik selama masa-masa ketidakpastian.