Kondisi Mata Uang Asia Hari Ini: Ringgit Melemah, Yen Menanti Intervensi BOJ

Mata Uang Asia

Dalam jam perdagangan awal hari Senin, 23 Oktober 2023, terjadi fluktuasi nilai tukar mata uang di berbagai negara Asia, dengan pasar dengan penuh antisipasi menunggu tindakan otoritas untuk mengendalikan penurunan nilai tukar.

Yen Jepang – Dolar Singapura

Berdasarkan data Bloomberg, yen Jepang mengalami pelemahan ringan sebesar 0,01 persen, diperdagangkan seharga 149,87 yen per dolar AS pada pukul 08:06 WIB. Sementara itu, dolar Singapura juga merosot sebanyak 0,03 persen menjadi S$1,4729 per dolar AS.

Ringgit Malaysia – Baht Thailand

Bersamaan dengan yen dan dolar Singapura, ringgit Malaysia melemah sebanyak 0,2 persen menjadi 4,7770 ringgit per dolar AS. Sementara itu, baht Thailand turun sebesar 0,3 persen menjadi 36,607 baht per dolar AS.

Won Korea – Peso Filipina

Di sisi lain, won Korea Selatan menguat sebesar 0,02 persen menjadi 1.352,48 won per dolar AS pagi ini, sedangkan peso Filipina menguat sebesar 0,05 persen menjadi 56,8 peso.

Rupiah Indonesia

Rupiah Indonesia, di sisi lain, menutup pekan sebelumnya dengan melemah sebesar 0,36 persen, berakhir di Rp15.872 per dolar AS pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Pelemahan Rupiah

Pelemahan berkelanjutan rupiah Indonesia, mendekati Rp15.900 per dolar AS, dapat berkaitan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Situasi ini membuat sebagian besar pengusaha tetap waspada terhadap aset-aset berisiko.

Sementara itu, ada dampak dari komentar dovish Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang menyatakan bahwa lonjakan hasil obligasi AS telah membantu memperkuat kondisi keuangan, sehingga mengurangi kebutuhan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Menurut Bloomberg, pasar dengan penuh antisipasi menunggu kemungkinan intervensi Bank of Japan (BOJ) untuk menghentikan pelemahan yen. Pejabat-pejabat BOJ saat ini sedang mempertimbangkan apakah akan mengubah program pengendalian kurva hasil pada pertemuan kebijakan mendatang.

Analis Joseph Capurso dari Commonwealth Bank of Australia mengungkapkan, “Pasar sekali lagi waspada terhadap kemungkinan intervensi BOJ.” Dia menambahkan bahwa kemungkinan yen tetap akan berada di bawah tekanan minggu ini akibat spekulasi tentang pelonggaran kebijakan BOJ.

“Ikatan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang selama 10 tahun, seiring meningkatnya spekulasi pelonggaran kebijakan BOJ, tidak akan banyak membantu dalam menyempitkan penyebaran imbal hasil obligasi Jepang yang luas dengan AS,” pungkasnya.

Pelemahan Ringgit

Ringgit Malaysia telah mengalami penurunan setelah mencapai level terendah dalam 25 tahun pekan lalu. Mata uang Malaysia ini diperkirakan akan diperdagangkan stabil sepanjang minggu ini karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor penting bagi pasar mata uang.

Dr. Mohd Afzanizam Abdul Rashid, Kepala Ekonom dan Kepala Keuangan Bank Muamalat Malaysia Bhd, menyatakan bahwa keprihatinan utama di kalangan pelaku pasar adalah apakah situasi ini akan memburuk, mendorong investor mencari mata uang safe haven.

“Masih harus dilihat apakah kondisi pasar saat ini akan membaik minggu depan, tetapi cukup jelas bahwa volatilitas akan tetap tinggi. Oleh karena itu, pasar valuta asing akan tetap diawasi dengan cermat minggu depan,” katanya, seperti dilaporkan oleh Bernama pada Senin, 23 Oktober.

Abdul Rashid menambahkan bahwa ringgit diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran 4,75 hingga 4,77 terhadap dolar AS sepanjang minggu ini.

Namun, dia juga menekankan bahwa data makroekonomi terbaru dapat memberikan dukungan bagi ringgit meskipun terdapat ketidakpastian di pasar mata uang dan permintaan eksternal.

Departemen Statistik Malaysia melaporkan bahwa tingkat inflasi terus melambat menjadi 1,9 persen pada September 2023, sementara perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal ketiga tahun 2023 telah naik menjadi 3,3 persen, meningkat dari 2,9 persen pada kuartal kedua.

Rifan Financindo Berjangka

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.