Perhatian: Dampak Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS Terhadap Pergerakan Wall Street

Wall Street

Di dunia keuangan yang cepat, gelombang perubahan dapat terjadi dengan cepat, dan pada Jumat pagi, Wall Street mengalami penurunan yang dipicu oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Hasil lelang obligasi 30 tahun yang mengecewakan dan komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell memainkan peran kunci dalam pergeseran pasar ini.

Minat: Angka Wall Street dan Perspektif Powell

Indeks Dow Jones Industrial Average dikoreksi sebesar 220,33 poin atau 0,65%, ditutup pada 33.891,94. Demikian pula, S&P 500 turun sebesar 35,43 poin atau 0,81% menjadi 4.347,35, dan Indeks Komposit Nasdaq melemah sebesar 128,97 poin atau 0,94% menjadi 13.521,45.

Powell menyatakan ketidakpastian di antara pejabat bank sentral mengenai apakah suku bunga sudah cukup tinggi untuk mengendalikan inflasi. Dia menyarankan bahwa bantuan lebih lanjut dalam mengatasi masalah rantai pasokan barang, jasa, dan tenaga kerja mungkin diperlukan. Pasar bereaksi terhadap komentar ini, dengan saham turun sedikit sebelum komentar Powell.

Peter Cardillo, Kepala Ekonom di Spartan Capital Securities di New York, mencatat bahwa Powell mengambil sudut pandang hawkish, menekankan bahwa pertempuran melawan inflasi masih jauh dari selesai. Powell menyampaikan pesan kepada pasar agar tidak terlalu puas diri, menekan saham.

Keinginan: Dampak Domino di Pasar dan Sentimen Investor

Penurunan ini menandai penurunan persentase satu hari terbesar bagi S&P dan Nasdaq sejak 26 Oktober, dan terbesar bagi Dow Jones sejak 27 Oktober. Ekuitas telah menguat karena data ekonomi yang melemah, termasuk laporan pekerjaan bulanan, dan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun dari level tertinggi dalam beberapa tahun. Pertemuan kebijakan Fed terkini menunjukkan bank sentral mungkin telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunganya.

Setelah reli kuat minggu lalu, kenaikan saham melambat, dan penurunan pada Kamis (9/11) mengakhiri kenaikan delapan sesi berturut-turut untuk S&P 500 dan sembilan sesi kenaikan berturut-turut untuk Nasdaq—rekor terpanjang masing-masing sejak November 2021. Sebagian besar pedagang mempertaruhkan bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga tahun ini, tetapi ekspektasi penurunan suku bunga pada 2024 kini meningkat, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Beberapa pengambil kebijakan mengambil sikap hawkish minggu ini untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga, menekankan pendekatan kebijakan yang bergantung pada data. Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran turun tipis pada minggu lalu, menunjukkan bahwa pemutusan hubungan kerja belum meningkat meskipun ada tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja.

Aksi: Pergerakan Saham dan Ringkasan Pasar

Pergerakan saham yang mencolok termasuk lonjakan 6,9% pada saham Walt Disney karena laporan kuartal yang kuat dan aktor Hollywood mencapai kesepakatan tentatif dengan studio-studio besar. Di sisi lain, saham perusahaan semikonduktor Arm Holdings mengalami penurunan sebesar 5,2% karena perkiraan penjualan kuartal ketiga yang suram.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,36 miliar saham, melampaui rata-rata 10,97 miliar saham selama 20 sesi perdagangan terakhir. Aktivitas ini mencerminkan intensitas dan urgensi dalam menanggapi dinamika pasar.

Sebagai kesimpulan, penurunan terkini di Wall Street menggarisbawahi keseimbangan yang delikat dalam lanskap keuangan. Sikap hawkish Powell, ditambah dengan ketidakpastian ekonomi, telah menyuntikkan sentuhan kewaspadaan ke dalam pasar. Saat kita menavigasi fluktuasi ini, para investor tetap waspada, menyesuaikan strategi dengan skenario ekonomi yang terus berubah.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.