Dalam dunia keuangan, lonjakan harga emas belakangan ini telah menarik perhatian para investor dan analis. Pemicu di balik tren naik ini? Pelambatan inflasi AS selama Oktober. Para analis optimis, meramalkan kilau logam mulia ini akan terus bersinar.
Angka Menyuarakan
Menurut data Bloomberg, harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 0,29%, mencapai $1.970 per ons troy. Andrew Fischer, seorang analis dari Deu Calion Futures (DCFX), mengaitkan kenaikan ini dengan rilis data inflasi konsumen AS Oktober 2023.
Data tersebut mengungkapkan penurunan inflasi AS menjadi 3,2% secara tahunan atau year-on-year (YoY), lebih rendah dari 3,7% (YoY) pada bulan September. Patut dicatat bahwa angka ini di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,3%.
Inflasi dan Emas: Sebuah Tarian Simbiosis
Andrew Fischer menjelaskan, “Berita inflasi AS yang dirilis menjadi pemicu utama penguatan emas. Dalam situasi di mana inflasi AS melandai, pergerakan emas cenderung menguat, sementara nilai Dolar AS cenderung melemah. Selain itu, bahwa kondisi ini akan berlanjut, dan hari ini dapat menjadi sambungan dari tren penguatan yang telah terlihat.”
Secara bulanan, inflasi AS stagnan dan mencapai 0%, sedangkan inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi turun menjadi 4% (YoY) dibandingkan bulan September sebesar 4,1%.
Reaksi Pasar dan Prediksi Masa Depan
Peserta pasar global menyambut baik penurunan ini, mengantisipasi bahwa Bank Sentral AS (The Fed) mungkin akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya. Bahkan, ada spekulasi bahwa The Fed mungkin mulai memangkas suku bunga pada Mei 2024. Alat CME FedWatch mencerminkan peluang 100% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sama pada Desember, atau meningkat dari 86% sebelum laporan inflasi.
Reaksi pasar terlihat dari indeks dolar yang turun ke 104,08 pada perdagangan Selasa (14/11/2023), merupakan level terendah sejak 31 Agustus 2023. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga melemah sebesar 4,45%, mencapai level terendah sejak 22 September 2023.
Faktor Eksternal: Shutdown dan Ketegangan Global
Sementara itu, sorotan terhadap Shutdown Pemerintah AS tengah berlangsung. Menurut Fischer, dampak dari ketidakpastian ini kemungkinan akan mendorong pergerakan emas ke arah positif. Ketidakpastian politik dan ekonomi cenderung membuat investor mencari perlindungan dalam aset yang lebih aman, seperti emas.
Selain itu, data historis menunjukkan bahwa konflik di Timur Tengah dan faktor geopolitik berkontribusi pada lonjakan harga emas. Fischer memprediksi bahwa elemen-elemen ini akan memberikan dorongan positif juga bagi logam mulia.
Kesimpulan: Masa Depan Bersinar bagi Emas
Sebagai kesimpulan, terdapat perubahan yang signifikan dalam pergerakan emas (XAUUSD). Prospek kenaikan harga emas semakin mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Para investor disarankan untuk mempertimbangkan emas sebagai langkah perlindungan dan potensi sumber keuntungan.