Dinamika Harga Minyak Menanti Pertemuan OPEC+

minyak - Opec

Dalam lanskap pasar global yang selalu berkembang, sorotan kembali tertuju pada dinamika fluktuatif harga minyak. Kontrak futures minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk Desember 2023 mengalami peningkatan yang signifikan, naik sebesar 0,79% atau 0,60 poin mencapai level US$76,49 per dolar AS. Apa yang mendorong kenaikan ini? Jawabannya terletak pada antisipasi seputar pertemuan mendatang OPEC+.

Minat:

Investor dengan cermat memantau perkembangan ini karena OPEC dan sekutunya bersiap untuk berkumpul untuk membahas kebijakan pasokan yang pasti akan memengaruhi keseimbangan pasar pada 2024. Pelemahan terbaru dolar Amerika Serikat semakin meningkatkan daya tarik komoditas, termasuk minyak, karena menjadi lebih menarik bagi investor.

Menurut data Bloomberg, tidak hanya minyak mentah WTI yang menguat, tetapi kontrak minyak Brent sebagai patokan untuk Januari 2024 juga mengalami peningkatan sebesar 0,76%, mencapai US$81,22. Ini menandai saat penting bagi minyak, dengan WTI diperdagangkan di atas US$76 per barel dan Brent melampaui ambang US$81.

Keinginan:

Pertanyaan utama yang ada di pikiran semua orang adalah apakah lonjakan saat ini dapat berkelanjutan. Dengan harga minyak mengalami bulan yang bergejolak karena ketegangan geopolitik seperti konflik Israel-Hamas dan kekhawatiran tentang pasokan berlebih dari negara-negara non-OPEC+, antisipasi potensi pembatasan pasokan semakin mendapat perhatian.

Spekulasi meluas bahwa pembatasan pasokan mungkin diperpanjang, mengingat harga yang lebih rendah yang disaksikan sepanjang tahun dan penurunan selama empat minggu berturut-turut. Warren Patterson, Kepala Strategi Komoditas di ING Groep NV, menyarankan bahwa Arab Saudi dan Rusia mungkin melanjutkan pemotongan produksi sukarela mereka hingga awal 2024. Namun, prospek pengurangan lebih lanjut oleh OPEC+ tetap tidak pasti.

Aksi:

Sementara kita menunggu hasil pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada akhir pekan ini, penting bagi pemangku kepentingan dan investor untuk tetap waspada. Pasar minyak menghadapi tantangan, termasuk premi risiko terkait konflik Israel-Hamas dan kekhawatiran tentang pasokan berlebih dari negara-negara non-OPEC+.

Selain itu, dampak peningkatan persediaan di Amerika Serikat, ditambah dengan indikasi kondisi yang melemah, telah membuat dana lindung nilai memangkas posisi bullish mereka pada minyak, menandai sentimen paling tidak optimis dalam 20 minggu.

Di tengah pertimbangan ini, penurunan indeks dolar AS, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, menambah dimensi lain pada persamaan ini. Penurunan sebesar 0,3% menuju penutupan terendah sejak akhir Agustus 2023 membuat komoditas lebih menarik bagi pembeli asing.

Di Timur Tengah, perhatian terfokus pada potensi risiko pengiriman setelah pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran menyita kapal yang disewa Jepang di Laut Merah.

Sebagai kesimpulan, panggung telah disiapkan untuk pertemuan OPEC+ yang krusial yang dapat secara signifikan memengaruhi arah harga minyak. Saat ketidakpastian masih mengendap, peserta pasar harus tetap lincah dan terinformasi, siap untuk beradaptasi dengan hasil pertemuan ini yang sangat penting.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.