Dampak Data Ekonomi AS terhadap Harga Emas: Perjalanan Rollercoaster bagi Investor

Emas

Pasar emas global mengalami lonjakan signifikan pada hari Kamis, 21 Desember 2023, menyusul rilis data ekonomi dari Amerika Serikat. Pergeseran tak terduga ini memicu antisipasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memotong suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

Kenaikan Emas

Pada hari penutupan perdagangan lokal tanggal 21 Desember 2023, harga emas mengalami kenaikan, terutama dikaitkan dengan pelemahan dolar setelah rilis data ekonomi AS. Harga emas spot naik sebesar 0,7%, mencapai $2,043.79 per ons troy, membidik sesi terbaiknya dalam enam sesi. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih tinggi di posisi $2,051.30 per ons troy.

Data tersebut mengungkapkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) AS sebesar 4,9% secara tahunan pada kuartal terakhir, direvisi turun dari angka sebelumnya sebesar 5,2%. Selain itu, klaim pengangguran mingguan mengalami peningkatan kecil.

“Harga emas naik karena data PDB menunjukkan sedikit kelemahan. Pasar mengantisipasi sikap Fed yang sedang berkembang,” komentar Tai Wong, seorang pedagang logam independen berbasis di New York, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Ekspektasi pasar terhadap potensi pemotongan suku bunga oleh Fed pada bulan Maret meningkat menjadi 83% pasca-rilis data, dibandingkan dengan 79% sebelum pengumuman, menurut CME FedWatch.

Permainan Dolar dan Suku Bunga

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan hasil. Akibatnya, dolar AS mengalami depresiasi sebesar 0,5%, dan imbal hasil obligasi 10 tahun mendekati level terendah dalam lima bulan.

Sikap dovish dari Fed telah membuat pasar berspekulasi mengenai beberapa kali penurunan suku bunga pada tahun 2024. Namun, beberapa pejabat Fed menentang pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

Fokus pasar kini beralih ke laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS yang dijadwalkan pada hari Jumat.

“Emas diperkirakan akan tetap mempertahankan harganya di atas $2,000, dan harapan kami terhadap penurunan tekanan inflasi akan terus mendorong pergerakan mendatar menuju kenaikan harga emas,” ungkap David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Pergolakan Logam Mulia

Sementara emas menjadi sorotan, perak juga mengalami kenaikan sebesar 0,9%, mencapai $24.33 per ons, mencapai level tertinggi dalam 16 hari. Pada saat yang sama, harga platinum naik sebesar 0,4% menjadi $962.82, mendekati puncak dalam 16 minggu terakhir, dan paladium mencatat kenaikan sebesar 1,3% menjadi $1,211.71.

Bank of America (BofA) mengindikasikan latar belakang fundamental yang lebih kuat untuk platinum, memproyeksikan potensi surplus paladium tahun depan. Dalam skenario dasar mereka, BofA menunjukkan kemungkinan penurunan harga ke level minimum $500 per ons jika tidak ada pengurangan pasokan.

Melangkah ke Depan

Sementara pasar dengan penuh antisipasi menunggu laporan Core PCE AS, dinamika pasar logam mulia terus berkembang. Interaksi antara data ekonomi, kebijakan Federal Reserve, dan peristiwa geopolitik global kemungkinan akan membuat para investor tetap waspada dalam beberapa bulan mendatang.

Sebagai kesimpulan, lonjakan harga emas baru-baru ini mencerminkan keseimbangan yang rapuh antara indikator ekonomi dan sentimen pasar. Para investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan yang dapat memengaruhi lanskap logam mulia.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.