Jalanan ramai Wall Street menyaksikan laju naik sekali lagi pada hari Kamis, 28 Desember 2023, diperkuat oleh spekulasi meningkatnya kemungkinan pemotongan suku bunga Federal Reserve pada tahun 2024. Seiring dengan meningkatnya proyeksi potensi pemotongan suku bunga, hal ini meniupkan gelombang positivitas ke dalam pasar saham.
Angka-angka Berkata
Di ranah indeks utama, Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 53,58 poin atau 0,14%, mencapai 37.710,10. S&P 500 mengalami kenaikan yang lebih moderat sebanyak 1,77 poin atau 0,04%, ditutup pada 4.783,35. Sementara itu, Nasdaq Composite mengalami koreksi sedikit sebanyak 4,04 poin atau 0,03%, menetap pada 15.095,14.
Yang mencolok di antara 11 sektor utama S&P 500 adalah sektor utilitas, yang menunjukkan kenaikan persentase terbesar. Di sisi lain, saham-saham energi merasakan dampak penurunan terbesar, dibebani oleh penurunan harga minyak mentah.
Menurut Reuters, Wall Street melaju lebih tinggi dalam sesi perdagangan yang sepi pada hari Kamis, didorong oleh spekulasi penurunan suku bunga di tahun 2024, yang menguatkan harga saham. Para pelaku pasar dengan cermat mengamati konfirmasi potensial dari tren pasar yang bullish.
Raksasa Teknologi Memimpin Pawai
Di tengah gejolak pasar, raksasa teknologi seperti Apple dan Microsoft menjadi kontributor utama untuk sentimen positif. Ketiga indeks Wall Street tetap berada dalam jalur kenaikan bulanan, triwulanan, dan tahunan.
Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar di Carson Group di Omaha, berkomentar, “Ini adalah salah satu reli akhir tahun terbaik yang pernah kami lihat, dan sebagian besar reli ini terjadi sebelum The Fed melakukan perubahan pada pertengahan Desember. Ini adalah pengingat yang bagus akan seberapa jauh kita telah melangkah dari kondisi pasar yang bearish tahun lalu.”
S&P 500 Memandang Rekor Tertinggi
S&P 500 terus mengintai di bawah rekor penutupan tertingginya sebesar 4.796,56, yang dicapai pada 3 Januari 2022, berada hanya 0,1% di bawah level tersebut. Jika S&P 500 mencapai rekor penutupan baru, hal ini akan mengonfirmasi pergeseran penting dari pasar bearish pada Oktober 2022 menjadi pasar bullish.
Detrick menyatakan, “Mencapai level tertinggi baru setelah dua tahun bisa menjadi pertanda halus bahwa kekuatan ekonomi akan terjadi pada tahun 2024.”
Indikator Ekonomi dan Dilema The Fed
Data yang dirilis pada pagi hari, termasuk klaim pengangguran, penjualan rumah yang tertunda, dan perdagangan/persediaan awal, menggambarkan gambaran perekonomian yang tangguh namun agak melemah. Situasi ini memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve AS mungkin akan memangkas suku bunga kebijakannya lebih cepat dari perkiraan, menghindari resesi, dan memastikan pendaratan lunak.
Saati ini, pasar keuangan memperkirakan kemungkinan sebesar 74,1% bahwa pembuat kebijakan akan menurunkan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Maret, menurut alat FedWatch CME.
Dinamika Pasar Global
Perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa AS, seperti Alibaba Holdings, PDD Holdings, dan JD.Com Inc, mengalami kenaikan antara 1,1% hingga 2,8%. Kenaikan ini terjadi saat saham-saham blue-chip Tiongkok menunjukkan lonjakan terbesarnya dalam lima bulan.
Namun, tidak semua saham mengalami hasil yang positif. CytoSorbents mengalami penurunan sebesar 38,7% setelah perangkat perusahaan yang dirancang untuk mengurangi pendarahan selama operasi gagal mencapai tujuan penelitian utamanya. Boeing juga mengalami penurunan sebesar 0,8% setelah perusahaan pembuat pesawat mendorong maskapai penerbangan untuk memeriksa pesawat 737 MAX yang lebih baru terkait kemungkinan baut yang longgar pada sistem kendali kemudi.
Sebagai kesimpulan, kenaikan terbaru Wall Street, didorong oleh spekulasi seputar pemotongan suku bunga The Fed pada tahun 2024, melukiskan gambaran yang menjanjikan untuk tahun yang akan datang. Saat pasar flirt dengan rekor tertinggi, investor tetap waspada, seimbang optimisme dengan pengawasan hati-hati terhadap indikator ekonomi global.