Harga Minyak Mentah Global Menurun seiring Meredanya Ketegangan di Laut Merah

Minyak

Pada sesi perdagangan pertama tahun 2024, harga minyak mentah mengalami penurunan, menandakan berkurangnya harapan untuk pemotongan suku bunga dan meredanya kekhawatiran terkait potensi gangguan di Laut Merah yang dapat mempengaruhi rantai pasokan minyak.

Perhatian

Pasar menyaksikan penutupan dengan harga minyak mentah lebih rendah, seiring berkurangnya antisipasi akan penurunan suku bunga. Brent crude ditetapkan pada US$75,89, menurun US$1,15 atau 1,5%. Sementara itu, West Texas Intermediate di Amerika Serikat ditutup pada US$70,38 per barel, mengalami penurunan US$1,27 atau 1,8%.

Investor merespons pergeseran harapan terkait pemotongan suku bunga di tahun 2024. Potensi penurunan suku bunga cenderung menurunkan biaya pinjaman konsumen, yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan, sebagai konsekuensinya, permintaan minyak.

Minat

Pada saat yang sama, penguatan dolar AS pada hari Selasa, bersamaan dengan penurunan harga saham, menimbulkan tekanan tambahan pada harga minyak. Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Kenaikan harga minyak belakangan ini, dipicu oleh serangan kapal di Laut Merah oleh pemberontak Houthi akhir pekan lalu dan laporan kehadiran kapal perang Iran pada hari Senin, awalnya menyebabkan kenaikan harga minyak sekitar US$2. Namun, pasar kini melakukan koreksi seiring berkurangnya ancaman terhadap pasokan minyak.

Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates, menyatakan, “Pasar sedang mengoreksi diri sejauh tidak ada gangguan pasokan, dan mereka berpikir kemungkinan kecil kapal perang Iran akan terlibat dengan kapal perang Amerika.”

Keinginan

Meskipun ketegangan telah mereda, potensi dampak signifikan terhadap pasokan minyak masih ada. Hari Minggu melihat helikopter AS menghalau serangan pasukan Houthi yang didukung Iran terhadap kapal kontainer yang dioperasikan oleh Maersk dari Denmark di Laut Merah. Selain itu, sebuah kapal perang Iran memasuki Laut Merah pada hari Senin, menurut agensi berita semi-resmi Tasnim.

Perusahaan pengiriman besar, termasuk Maersk dari Denmark dan Hapag-Lloyd dari Jerman, mengumumkan kapal-kapal mereka akan terus menghindari rute Laut Merah yang memberikan akses ke Terusan Suez. Konflik yang lebih luas berpotensi menutup jalur air penting untuk transportasi minyak.

Survei Reuters terhadap ekonom dan analis mengindikasikan perkiraan harga rata-rata minyak mentah Brent sebesar US$82,56 per barel tahun ini, sedikit lebih tinggi dari rata-rata tahun 2023 sebesar US$82,17. Kelemahan ekonomi global diperkirakan akan membatasi permintaan, tetapi ketegangan geopolitik dapat mendukung harga.

Di Tiongkok, harapan investor terhadap stimulus ekonomi meningkat setelah data pemerintah pada hari Minggu menunjukkan kontraksi aktivitas manufaktur untuk bulan ketiga berturut-turut pada Desember. Setiap langkah stimulus dapat meningkatkan permintaan minyak dan memberikan dukungan lebih lanjut untuk harga minyak mentah.

Secara terpisah, OPEC+ berencana mengadakan pertemuan Komite Pemantau Bersama Kementerian (JMMC) pada awal Februari, meskipun tanggal pasti belum diputuskan, menurut tiga sumber dari aliansi tersebut.

Aksi

Sebagai kesimpulan, pasar minyak mentah global sedang menavigasi ketidakpastian, dengan harga menyesuaikan diri dengan harapan yang berubah dan perkembangan geopolitik. Saat ketegangan di Laut Merah mereda, perhatian beralih ke indikator ekonomi dan langkah-langkah stimulus potensial yang dapat memengaruhi permintaan minyak. Beberapa minggu mendatang akan menjadi krusial dalam menentukan arah harga minyak mentah, dan para pemangku kepentingan harus tetap waspada di tengah dinamika pasar yang terus berkembang.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.