Dolar Melayang Di Satu Bulan Tertinggi Terkait Meredanya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

Dolar - Rupiah

Dalam lanskap pasar global yang selalu berfluktuasi, harga emas mengalami penurunan signifikan lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Selasa, 16 Januari 2024. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh penguatan kuat dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS.

Gambaran Pasar

Pada Selasa yang bersejarah tersebut, pasar emas global menyaksikan penurunan sebesar 1,3% pada harga emas spot, mencapai $2,027.26 per ons, setelah mengalami kenaikan selama tiga sesi perdagangan sebelumnya. Sementara itu, kontrak berjangka emas di AS juga ditutup lebih rendah sebesar 1% di posisi $2,030.2.

Analisis menunjukkan bahwa penurunan ini terjadi akibat kenaikan indeks dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun. Jim Wyckoff, seorang analis senior di Kitco Metals, menyatakan, “Kenaikan kuat indeks dolar AS serta kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS hari ini menekan pasar emas pada hari pertama setelah liburan tiga hari akhir pekan.”

Namun, Wyckoff juga mencatat bahwa beberapa ahli berpendapat bahwa kerugian emas tidaklah seburuk kenaikan dolar, sebagian karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang membatasi kenaikan harga emas.

Faktor-faktor yang Berperan

Indeks dolar AS naik hampir 1%, mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan, membuat logam mulia kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan.

Pernyataan Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, turut mempengaruhi situasi, dengan menyatakan bahwa Amerika Serikat berada ‘dalam jarak yang sangat dekat’ dari target inflasi 2% yang ditetapkan oleh The Fed. Namun, Waller menekankan bahwa bank sentral tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga acuannya sampai jelas bahwa inflasi yang lebih rendah akan dipertahankan.

Melihat ke depan, para pelaku pasar mengantisipasi The Fed akan mempertahankan suku bunga kebijakannya pada pertemuan 30-31 Januari. Para pedagang melihat kemungkinan 67% untuk penurunan suku bunga pada bulan Maret, menurut alat CME Fedwatch.

Di sisi lain, pejabat Bank Sentral Eropa juga menolak ekspektasi pasar terkait penurunan suku bunga yang cepat pada tahun ini.

Dampak pada Logam Mulia Lainnya

Sementara emas mengalami penurunan, logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Harga perak di pasar spot turun 1,2%, menjadi $22,93 per ons. Platinum mencatat penurunan sebesar 2,1%, mencapai $895,56, dan paladium mengalami penurunan lebih signifikan sebesar 3,8%, mencapai $934,32, menandai level terendah dalam lebih dari sebulan.

Lanskap Keuangan

Saat kita menjelajahi era transaksi digital, dampak peristiwa keuangan global terhadap berbagai komoditas, termasuk emas, menjadi semakin penting. Keterkaitan mata uang, obligasi, dan peristiwa geopolitik menjadi jaringan kompleks yang memengaruhi tren pasar.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini menjadi pengingat akan keseimbangan yang rapuh dalam ekosistem keuangan global. Persaingan antara dolar AS, imbal hasil obligasi, dan ketegangan geopolitik menciptakan tapisan kompleks yang harus diarungi oleh para investor. Saat kita menantikan keputusan The Fed, lintasan masa depan emas dan logam mulia lainnya tetap tidak pasti, menjadikan pentingnya bagi para pelaku pasar untuk tetap waspada.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.