Dalam ranah indikator ekonomi, pergeseran halus dalam harga kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk Maret 2024 menarik perhatian. Pada pukul 00:09 WIB pada Kamis, 25 Januari 2024, harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan 1,56%, mencapai US$75,53 per barel di pasar spot.
Dinamika Pasar
Peningkatan harga minyak mentah ini dikaitkan dengan beberapa faktor, terutama tanda-tanda penurunan persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran seputar eskalasi konflik di Timur Tengah. Menurut data Bloomberg, kontrak minyak mentah WTI untuk Maret 2024 mengalami kenaikan 1,56%, mencapai US$75,53 per barel pada Kamis (25/1/2024) dinihari pukul 00:09 WIB.
Bersamaan dengan itu, patokan global, minyak mentah Brent, dalam kontrak Maret 2024, mengalami kenaikan 1,18%, mencapai posisi US$80,49 per barel. Pemain utama dalam pasar minyak mentah, seperti Gunvor Group Ltd, pedagang minyak mentah utama, mengantisipasi bahwa paruh pertama tahun ini akan ditandai oleh pertumbuhan produksi di luar kartel OPEC, kemudian akan datar.
Vivek Dhar, seorang analis komoditas di Commonwealth Bank of Australia, menyoroti pasokan minyak yang baik, menekankan bahwa tren ini diharapkan akan berlanjut, membuat lonjakan harga yang ekstrem menjadi tidak mungkin. Meskipun biaya yang meningkat akibat situasi di Laut Merah, Dhar percaya bahwa hal ini tidak mungkin memiliki dampak langsung yang signifikan pada pasokan minyak.
Laporan Stok AS
Menambah dinamika pasar, American Petroleum Institute melaporkan penurunan hampir 7 juta barel stok minyak nasional di AS minggu lalu, termasuk penurunan di Cushing. Angka resmi akan segera dirilis hari ini. Laporan ini mengikuti tren penurunan persediaan minyak nasional dalam tiga dari empat minggu terakhir. Gangguan terkait cuaca juga menghambat operasi kilang.
Faktor Geopolitik
Di Timur Tengah, para pedagang mengartikan serangan baru yang dipimpin AS terhadap Houthi sebagai upaya untuk menghentikan serangan terhadap kapal. Pada Selasa pagi (23/1), Komando Pusat melancarkan dua rudal anti kapal yang ditujukan ke Laut Merah. Selain itu, di lokasi lain, pasukan AS melancarkan serangan udara terhadap misil yang didukung oleh Teheran di Irak.
Beralih ke China, dukungan tambahan untuk minyak mentah datang dari salah satu negara pengimpor minyak utama. Bank sentral berencana untuk mengurangi rasio cadangan wajib sebesar 0,5 poin persentase awal bulan depan, dengan tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi negara.
Analisis Pasar
Perbedaan antara dua kontrak terdekat minyak mentah Brent menunjukkan kondisi yang lebih ketat dalam jangka pendek. Selisih antara keduanya sebesar 43 sen per barel dalam pola backwardation, menandakan struktur jangka pendek yang bullish, naik 3 sen pada awal tahun.
Di era transaksi digital saat ini, penting untuk memantau perkembangan pasar minyak mentah. Saat kita menavigasi melalui perkembangan pasar ini, jelas bahwa ketegangan geopolitik, laporan persediaan, dan kebijakan ekonomi global akan terus membentuk laju harga minyak mentah.
Kesimpulan
Sementara komunitas global menantikan rilis resmi laporan stok AS, penguatan halus harga minyak mentah mencerminkan keseimbangan yang delikat yang dipengaruhi oleh peristiwa geopolitik dan dinamika pasar. Keseimbangan rumit antara pasokan, permintaan, dan faktor eksternal menggarisbawahi kompleksitas pasar minyak mentah. Pemangku kepentingan, mulai dari pedagang hingga pembuat kebijakan, harus tetap waspada terhadap nuansa ini untuk membuat keputusan yang terinformasi dalam lanskap pasar energi global yang selalu berubah.