Wall Street Berakhir Lebih Rendah, Investor Tunggu Indeks Harga PCE Minggu Ini

Wall Street

Memahami Dinamika Pasar

Sesi perdagangan pada hari Senin (26 Februari 2024) menyaksikan penurunan di Wall Street karena investor dengan cemas menanti rilis indeks harga PCE nanti minggu ini. Penurunan ini mencerminkan pergeseran fokus dari reli saham yang didorong oleh kecerdasan buatan minggu lalu menuju data ekonomi mendatang yang dapat mempengaruhi jadwal penyesuaian suku bunga Federal Reserve.

Ringkasan Kinerja Pasar

  • Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun sebesar 0,16%, mengalami penurunan 62,30 poin menjadi 39.069,23.
  • S&P 500 juga mengalami penurunan, turun 0,38% atau 19,27 poin menjadi 5.069,53.
  • Begitu pula, Nasdaq merosot sebesar 0,13%, kehilangan 20,57 poin menjadi 15.976,25.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sentimen Pasar

Antisipasi Terhadap Indeks Harga PCE

Rilis Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk Januari, yang dianggap sebagai indikator inflasi utama oleh Federal Reserve, dijadwalkan pada hari Kamis. Data ini dapat meredam kegembiraan belakangan ini jika menunjukkan bahwa tekanan harga tidak surut dengan cukup cepat.

Pergeseran Harapan Kenaikan Suku Bunga

Pasar sebagian besar mengabaikan pemotongan suku bunga pada pertemuan Federal Reserve bulan Maret, menggeser harapan pemotongan suku bunga dari bulan Mei menjadi Juni. Penyesuaian ini mengikuti data harga konsumen dan produsen yang lebih kuat dari yang diharapkan.

Laporan Ekonomi yang Akan Datang

Perhatian investor tetap terpusat pada laporan yang akan datang mengenai barang tahan lama, kepercayaan konsumen, dan aktivitas manufaktur yang dijadwalkan dirilis akhir minggu ini.

Wawasan Pasar dan Analisis Para Ahli

Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior di U.S. Bank Wealth Management di Seattle, mencatat bahwa banyak partisipan pasar sedang mempersiapkan diri menjelang rilis data penting. Dia menekankan peran penting Indeks Harga PCE pada hari Kamis dalam membentuk sentimen pasar.

Dampak Kinerja Nvidia

Kinerja solid Nvidia minggu lalu, didorong oleh proyeksi optimis dari perusahaan chip tersebut, menyuntikkan momentum baru ke sektor kecerdasan buatan. Lonjakan ini mendorong Dow dan S&P ke level baru, sementara Nasdaq mendekati puncak November 2021, meskipun meredakan harapan akan pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

Kinerja Sektoral

  • Micron Technology menyaksikan kenaikan sebesar 4,02% setelah memulai produksi massal semikonduktor memori bandwidth tinggi untuk chip AI terbaru Nvidia.
  • Alphabet, perusahaan induk Google, mengalami penurunan 4,44% setelah mengumumkan rencana untuk meluncurkan kembali alat AI-nya dalam beberapa minggu ke depan, menyusul ketidaksesuaian dalam sejarah penggambaran.
  • Berkshire Hathaway, di bawah pimpinan Warren Buffett, mengalami penurunan 1,94% setelah kekhawatiran investor atas potensi tuntutan hukum terhadap anak perusahaan listriknya, PacifiCorp.
  • Saham Domino’s Pizza melonjak 5,85% setelah melampaui ekspektasi penjualan kuartalan toko yang sama Wall Street.
  • Saham LUNR.O merosot 34,62% setelah perusahaan melaporkan insiden di mana pesawat ruang angkasa mereka terbalik tak lama setelah mendarat.

Tinjauan Pasar

Saham yang turun melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 1,6 banding 1 di NYSE, sementara Nasdaq melihat rasio saham naik turun sebesar 1,2 banding 1. Indeks S&P mencatat 69 puncak baru dalam 52 minggu dan satu titik terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 230 puncak baru dan 92 titik terendah baru.

Kesimpulan

Dengan volume perdagangan mencapai 10,89 miliar saham di Wall Street, sedikit di bawah rata-rata 20 hari perdagangan terakhir sebesar 11,66 miliar saham, investor bersiap untuk minggu yang penuh gejolak dengan rilis data ekonomi penting dan volatilitas pasar yang mungkin terjadi.

Secara keseluruhan, lanskap pasar saat ini menyoroti pentingnya indikator ekonomi mendatang dalam membentuk sentimen investor dan memengaruhi strategi perdagangan ke depan.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.