Harga minyak tergelincir di awal perdagangan Asia pada hari Rabu (28/2) karena prospek penundaan siklus penurunan suku bunga AS mengimbangi dorongan yang diberikan oleh pembicaraan mengenai perpanjangan pengurangan produksi dari OPEC+.
Minyak mentah berjangka Brent turun 38 sen, atau 0,45%, menjadi $83,27 per barel pada pukul 01.10 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 35 sen, atau 0,44%, menjadi $78,52 per barel.
Sentimen investor terus dipengaruhi oleh sinyal akan dimulainya penurunan suku bunga AS karena kekhawatiran terhadap inflasi yang terus berlanjut.
Pada hari Selasa, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman memberi isyarat bahwa dia tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga AS, terutama mengingat risiko positif terhadap inflasi yang dapat menghambat kemajuan dalam mengendalikan tekanan harga atau bahkan menyebabkan kebangkitannya kembali.
Hal ini menyusul pernyataan serupa dari Presiden Federal Reserve Bank Kansas City Jeffrey Schmid pada hari Senin. Biaya pinjaman yang tinggi biasanya mengurangi pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
Pada hari Selasa, Presiden AS Biden mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan aktivitas militer di Gaza selama bulan suci Ramadhan. Namun, Israel dan Hamas serta mediator Qatar semuanya memberikan peringatan mengenai kemajuan menuju gencatan senjata di Gaza.(mrv)
Sumber : Reuters