Yen Merosot Setelah BOJ Mengakhiri Suku Bunga Negatif; Aussie Jatuh

Yen

Yen melemah pada hari Selasa (19/3) setelah Bank of Japan (BoJ) mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya dalam sebuah keputusan yang monumental namun sangat diantisipasi, sementara dolar Australia juga melemah setelah bank sentralnya mempertahankan suku bunga tetap stabil.

BOJ mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif dan sisa-sisa kebijakan tidak lazim lainnya pada akhir pertemuan kebijakan dua hari tersebut, sehingga membuat perubahan bersejarah dari stimulus moneter besar-besaran selama beberapa dekade.

Namun, yen turun lebih dari 0,5% terhadap dolar sebagai reaksi spontan setelah langkah tersebut, yang telah diperkirakan oleh investor sebelum keputusan hari Selasa.

Euro juga melonjak 0,44% terhadap yen, sementara sterling naik 0,32% menjadi 190,52 yen.

BOJ juga mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah pembelian obligasi pemerintah setelah mengakhiri kebijakan suku bunga negatif dan menghapuskan pengendalian kurva imbal hasil, serta menghentikan pembelian dana yang diperdagangkan di bursa dan dana investasi real estat Jepang.

Dolar Australia melanjutkan penurunannya setelah Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga tidak berubah, seperti yang diharapkan, namun mengurangi bias pengetatan.

Mata uang Antipodean turun lebih dari 0,4% setelah keputusan tersebut mencapai sesi terendah $0,65325.

RBA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “jalur suku bunga yang paling baik memastikan bahwa inflasi kembali ke target dalam jangka waktu yang wajar masih belum pasti dan Dewan tidak akan mengambil keputusan apa pun”.

Di tempat lain, dolar Selandia Baru jatuh ke level terendah dalam satu bulan di $0,6064 sementara sterling mencapai titik terendah dalam dua minggu di $1,27135, karena penguatan dolar secara luas.

Euro sedikit berubah pada $1,0875, setelah juga menyentuh level terendah dua minggu di $1,0866 pada sesi sebelumnya.

Rebound greenback terjadi karena kuatnya data ekonomi AS baru-baru ini yang menunjukkan inflasi yang masih stabil, menyebabkan investor menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap kecepatan dan skala penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Hal ini terjadi menjelang keputusan kebijakan The Fed pada hari Rabu, di mana fokusnya adalah pada petunjuk seberapa cepat bank sentral dapat memulai siklus pelonggaran suku bunganya.

Terhadap sejumlah mata uang, dolar mencapai level tertinggi dua minggu di 103,68. (Arl)

Sumber : Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.