Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 mengalami penurunan 0,60% menjadi US$82,32 per barel pada pukul 11.51 WIB. Penurunan harga ini terjadi di tengah kekhawatiran terhadap permintaan minyak mentah dari China yang semakin melemah. Selain itu, proyeksi ekonomi dari negara dengan konsumsi energi terbesar di dunia ini juga tidak menggembirakan, menciptakan kekhawatiran tambahan bagi pasar global.
Penurunan harga minyak tidak hanya terjadi pada WTI, namun juga pada minyak mentah Brent untuk pengiriman September 2024 yang turun 0,45% menjadi US$84,73 per barel. Harga minyak mentah WTI hampir mendekati angka US$82 per barel dan Brent turun hampir mendekati US$84 per barel setelah ditutup sedikit berubah. Pengaruh dari ekonomi China terbukti signifikan karena negara ini adalah konsumen besar energi global, dan penurunan permintaan dari China dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan.
OPEC+ yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia tampak tetap pada rencana untuk menambah pasokan mulai kuartal IV/2024. Meski demikian, kekhawatiran atas permintaan yang menurun dari China berpotensi mengimbangi peningkatan pasokan tersebut. Di sisi lain, kebijakan OPEC+ dan penurunan stok minyak mentah AS baru-baru ini serta ekspektasi penurunan suku bunga The Fed memberikan sedikit harapan bagi stabilitas harga dalam jangka pendek. Warren Patterson, Kepala Strategi Komoditas untuk ING Groep NV, menegaskan bahwa pasar minyak saat ini sangat berfluktuasi akibat beberapa variabel ini.
Pemantauan ketat terhadap perkembangan ekonomi China dan langkah-langkah yang diambil oleh OPEC+ sangat penting. Untuk para investor, pedagang, dan pelaku industri energi, sangat direkomendasikan untuk tetap waspada terhadap perubahan-perubahan signifikan di pasar minyak. Kebakaran hutan di Kanada yang mengancam pasokan dan ekspektasi pengetatan pasar pada kuartal ini juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.