Kenaikan Harga Minyak Dunia di Tengah Ketegangan Geopolitik Iran

minyak - Opec

Harga minyak dunia kembali menguat pada awal pekan ini, menunjukkan kenaikan mingguan pertama sejak awal Juli. Penguatan harga ini dipicu oleh ketidakpastian geopolitik terkait Iran yang merespons pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran bulan lalu.

Tren Kenaikan Harga Minyak

Harga minyak jenis Brent naik 0,15% ke level US$79,70 per barel, setelah mengalami penguatan hampir 4% pada minggu sebelumnya. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,34% ke level US$77,10 per barel.

Faktor Pendorong

Ketegangan politik di Timur Tengah, terutama terkait Iran, menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga minyak. Iran, yang berperan penting dalam pasar minyak global dengan kontribusi sekitar 4% dari produksi minyak dunia, telah menunjukkan sikap tegas terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas.

Risiko Ketegangan Geopolitik

Menurut Vivek Dhar, seorang analis dari Commonwealth Bank of Australia, kekhawatiran utama pasar saat ini adalah potensi serangan terhadap infrastruktur dan pasokan minyak di Iran. Ia menambahkan bahwa harga minyak Brent berjangka kemungkinan akan diperdagangkan antara US$75 hingga US$85 per barel dalam jangka pendek, meskipun ada risiko kenaikan lebih lanjut akibat ketegangan di Timur Tengah.

Rebound Harga Minyak dan Dampaknya

Harga minyak mentah mengalami rebound setelah merosot ke level terendah dalam tujuh bulan pada awal pekan lalu. Namun, prospek ekonomi yang buruk di China, sebagai salah satu importir minyak terbesar dunia, tetap menjadi faktor yang membebani sentimen pasar.

Menantikan Data Pasar dan Inflasi AS

Para pelaku pasar kini menantikan rilis data pasar untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai keseimbangan pasokan dan permintaan minyak global. Laporan bulanan dari OPEC diharapkan akan memberikan wawasan penting pada hari Senin waktu setempat, diikuti oleh laporan dari Badan Energi Internasional yang akan dirilis pada hari berikutnya.

Selain itu, data inflasi AS yang akan diumumkan pada Rabu (14/8/2024) juga menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar, mengingat dampaknya terhadap kebijakan moneter dan nilai tukar yang dapat mempengaruhi harga minyak.

Sentimen Pasar dan Strategi Pengelola Dana

Para pengelola dana telah mengurangi posisi net bullish mereka pada minyak jenis Brent ke level terendah sejak 2011. Sebaliknya, mereka beralih ke posisi net-bearish pada bahan bakar diesel, mencerminkan pandangan yang lebih hati-hati terhadap prospek harga minyak.

Tanda-tanda Peringatan di Pasar Fisik

Pasar fisik minyak juga menunjukkan tanda-tanda peringatan, terutama karena kilang-kilang di AS beroperasi dengan kecepatan yang lebih lambat akibat menyusutnya margin keuntungan. Hal ini bisa menjadi indikasi awal bahwa pasar mungkin sedang mengalami tekanan yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Kesimpulan

Kenaikan harga minyak dunia yang terpantau pada awal pekan ini merupakan cerminan dari ketegangan geopolitik yang terus meningkat, khususnya di Timur Tengah. Sementara itu, ketidakpastian ekonomi global, terutama di China dan AS, akan terus mempengaruhi sentimen pasar dalam beberapa minggu ke depan. Pelaku pasar harus tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut yang dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.