Harga emas turun pada hari Selasa (13/8) karena aksi profit taking mulai terjadi pasca emas batangan mencapai titik tertinggi dalam lebih dari sepekan, sementara pelaku pasar menunggu data inflasi utama AS yang dapat memberikan pandangan lebih jauh mengenai keputusan kebijakan Federal Reserve berikutnya.
Harga emas spot turun 0,4% menjadi $2.462,19 per ons pada pukul 02.59 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 2 Agustus di awal sesi. Harga naik lebih dari 1% di sesi sebelumnya.
Sementara Tim Waterer, kepala analis pasar, KCM Trade mengatakan, “Harga emas mengawali pekan ini dengan solid meskipun sedikit turun karena aksi profit taking yang lemah”.
“Harga akan diuntungkan jika data inflasi AS keluar pada sisi yang lebih lemah, yang akan menyalakan kembali harapan penurunan suku bunga agresif dari Fed pada bulan September.” Para pedagang menunggu data harga produsen AS bulan Juli yang akan dirilis hari ini dan data harga konsumen (CPI) pada hari Rabu untuk mengukur kemungkinan penurunan suku bunga yang sangat besar. Data CPI diperkirakan menunjukkan bahwa harga utama dan inti naik 0,2% dari bulan ke bulan.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan sekitar 50% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan September. Kondisi suku bunga yang rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Di bidang geopolitik, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saling sindir dengan menteri pertahanannya, menggarisbawahi perpecahan internal yang mendalam yang terus mengganggu pemerintah karena perang di Gaza berisiko meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
Di antara logam lainnya, perak spot turun 1,2% menjadi $27,67 per ons, platinum turun 0,3% menjadi $933,96 dan paladium turun 0,6% menjadi $914,25.(yds)
Sumber: Reuters