Harga Minyak Jatuh Setelah Laporan Kenaikan Persediaan AS

minyak - Opec

Kenaikan Persediaan Minyak Mentah AS Membebani Harga Minyak

Harga minyak mentah turun pada Rabu setelah mengalami kenaikan selama dua sesi berturut-turut. Penurunan ini terjadi setelah laporan industri menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah dan bahan bakar di Amerika Serikat, yang mengimbangi ketegangan yang meningkat di Timur Tengah serta dampak potensial dari pemotongan suku bunga AS yang bullish.

Menurut sumber pasar, stok minyak mentah AS naik sebesar 1,96 juta barel pada pekan yang berakhir 13 September. Angka ini mengacu pada laporan dari American Petroleum Institute (API). Tidak hanya minyak mentah, persediaan bensin dan distilat juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Penurunan Harga Brent dan Minyak Mentah AS

Brent Crude untuk pengiriman November mengalami penurunan sebesar 54 sen, atau 0,7%, menjadi $73,16 per barel pada pukul 08:10 GMT. Sementara itu, Minyak Mentah AS untuk pengiriman Oktober juga turun 46 sen, atau 0,7%, menjadi $70,73 per barel.

Ole Hansen dari Saxo Bank mengatakan bahwa penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh laporan API mengenai peningkatan stok minyak dan bahan bakar di AS. Laporan ini telah membantu meredakan ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah, sehingga menekan harga minyak.

Tantangan di Pasar Brent

Meskipun Brent sempat pulih setelah jatuh di bawah $70 pada 10 September, harga tetap menghadapi tantangan di sekitar level $75. Hansen menambahkan bahwa margin kilang global yang lemah menjadi indikasi adanya permintaan yang lesu, yang pada gilirannya memberikan tekanan tambahan pada harga minyak mentah Brent.

Pemotongan Suku Bunga oleh Federal Reserve dan Dampaknya

Federal Reserve diharapkan akan mengumumkan pemotongan suku bunga pertama dalam lebih dari empat tahun pada pukul 18:00 GMT. Pasar saat ini memperkirakan adanya kemungkinan sebesar 2/3 untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Giovanni Staunovo, seorang analis dari UBS, berpendapat bahwa ketidakpastian mengenai besarnya pemotongan suku bunga oleh The Fed juga membuat para investor tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan. Pemotongan suku bunga yang diantisipasi ini diharapkan dapat mempengaruhi pasar energi secara keseluruhan, meskipun dampak pastinya masih belum bisa diprediksi secara akurat.

Ketegangan di Timur Tengah: Ancaman Terhadap Pasokan Minyak

Meskipun persediaan minyak di AS meningkat, ketegangan di Timur Tengah tetap menjadi faktor yang memberikan sedikit dukungan terhadap harga minyak. Risiko meningkatnya kekerasan di kawasan tersebut dapat mengganggu pasokan minyak global, terutama setelah adanya laporan bahwa Israel menyerang kelompok militan Hezbollah di Lebanon menggunakan alat peledak. Hezbollah, sebagai tanggapan, berjanji akan membalas serangan tersebut.

Ketegangan ini menambah kompleksitas pasar minyak, di mana faktor geopolitik seringkali memiliki dampak besar terhadap harga, di samping faktor fundamental seperti persediaan dan permintaan.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.