Harga emas telah menyentuh level tertinggi sepanjang masa sebesar US$2.600 per troy ounce setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat di tengah tantangan global, dan telah memicu reaksi signifikan di pasar komoditas.
Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Suku bunga turun untuk memperkuat ekonomi AS
Dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir pada Rabu, The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga Federal Fund Rate (FFR) dari 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5%. Langkah ini diambil untuk menjaga kestabilan ekonomi AS, terutama dalam mencegah penurunan di sektor tenaga kerja yang merupakan indikator penting bagi kesehatan ekonomi.
Implikasi Terhadap Harga Emas
Harga emas melonjak setelah keputusan The Fed
Emas, sebagai aset yang cenderung mendapatkan keuntungan dari lingkungan dengan suku bunga rendah, mengalami kenaikan sebesar 1,2%, mencapai level tertinggi US$2.600,16 per ons. Namun, harga ini kemudian terkoreksi setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa pembuat kebijakan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga secara agresif. Pada pukul 16.12 waktu New York, harga emas di pasar spot turun 0,7% menjadi US$2.552,77 per troy ounce.
Proyeksi Pemangkasan Suku Bunga Selanjutnya
FOMC prediksi pemangkasan tambahan
Menurut proyeksi yang dirilis setelah pertemuan FOMC, sebanyak 10 dari 19 pejabat The Fed mendukung penurunan suku bunga tambahan setidaknya setengah poin pada dua pertemuan bank sentral yang tersisa di tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan moneter The Fed akan tetap longgar dalam waktu dekat, yang akan mendukung pergerakan emas lebih tinggi.
Dampak Pemangkasan Suku Bunga Terhadap Emas
Kelemahan dolar AS dan keuntungan bagi emas
Pendiri GraniteShares Advisors, Will Rhind, menyatakan bahwa dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh The Fed berarti dolar AS kemungkinan akan melemah, memberikan keuntungan bagi emas. “Itu bagus untuk emas. Peningkatan berikutnya akan terjadi jika muncul kekhawatiran resesi dan investor mulai membeli emas sebagai lindung nilai,” ungkap Rhind.
Kondisi Ekonomi AS Menurut The Fed
Powell: Ekonomi AS tetap stabil
Jerome Powell menekankan bahwa ekonomi AS pada dasarnya dalam kondisi baik dan menyatakan keyakinannya bahwa pasar tenaga kerja dapat bertahan dari kenaikan tingkat pengangguran. Menurut Powell, risiko terhadap lapangan kerja dan inflasi kini dianggap lebih seimbang, meskipun ada beberapa tanda perlambatan ekonomi global.
Prediksi Pergerakan Emas ke Depan
Strategi menghadapi lingkungan suku bunga rendah
CEO Infrastructure Capital Advisors, Jay Hatfield, mengatakan bahwa The Fed bergerak agresif sebagai bagian dari mandat ganda mereka, tetapi tidak mengisyaratkan adanya resesi. “Kami percaya emas kemungkinan akan bergerak lebih tinggi karena suku bunga global terus turun. Oleh karena itu, kami lebih cenderung menambah posisi long pada emas,” ujarnya.
Kinerja Emas Sepanjang Tahun 2024
Rekor kenaikan harga emas
Sepanjang tahun 2024, harga emas telah melonjak lebih dari 24%, mencetak rekor tertinggi berulang kali. Di awal tahun, rally ini didorong oleh tingginya permintaan dari pasar negara berkembang, terutama dari bank sentral dan konsumen serta investor di Asia. Namun, fokus pasar kemudian beralih ke kebijakan The Fed dan prospek ekonomi AS, yang menjadi pendorong utama pergerakan harga emas beberapa bulan terakhir.
Kesimpulan
Emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, tetap menjadi pilihan utama bagi investor di tengah lingkungan suku bunga rendah dan kekhawatiran akan resesi. Ketidakpastian ekonomi global dan keputusan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter telah memberikan dorongan signifikan bagi harga emas. Di tengah kondisi ini, emas terus menjadi aset yang dicari sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.