Harga Emas Melemah Dekati Level Terendah karena Penguatan USD

emas

Harga emas terus melemah mendekati level terendah dalam dua bulan terakhir seiring penguatan dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS. Penurunan ini berlanjut selama lima hari berturut-turut, mencapai level terendah sejak 19 September di kisaran $2.559-2.558 per ons. Berikut adalah analisis mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi penurunan harga emas dan potensi pergerakannya ke depan.

Pengaruh Kebijakan AS terhadap Harga Emas

Ekspektasi bahwa kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump, akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi menjadi salah satu faktor yang memperkuat dolar AS. Kebijakan-kebijakan ini diprediksi akan memaksa Federal Reserve (Fed) untuk menahan pelonggaran siklus moneternya, sehingga mendorong kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS. Kenaikan ini meningkatkan daya tarik dolar AS, yang secara otomatis memberi tekanan pada harga emas, karena komoditas ini cenderung bergerak berlawanan arah dengan USD.

Data Indeks Harga Konsumen AS dan Dampaknya pada Emas

Pada Rabu lalu, Indeks Harga Konsumen (CPI) AS menunjukkan kemajuan yang lebih lambat dalam menurunkan inflasi. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga pada tahun depan akan lebih sedikit daripada yang diharapkan. Kurangnya pemotongan suku bunga ini turut memengaruhi pasar emas, mengingat emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) sehingga menjadi kurang menarik di tengah kenaikan imbal hasil aset-aset AS lainnya.

Pengaruh Pasar Ekuitas AS terhadap Harga Emas

Reli yang kuat di pasar ekuitas AS baru-baru ini juga berkontribusi pada aliran modal keluar dari emas. Investor lebih memilih pasar saham yang memiliki potensi pengembalian lebih tinggi dibandingkan dengan emas yang bersifat defensif dan non-yielding. Fenomena ini memengaruhi minat terhadap emas, khususnya dalam jangka pendek, dan mendukung prospek penurunan harga lebih lanjut.

Fokus pada Data Indeks Harga Produsen dan Pidato Ketua Fed

Para pelaku pasar sekarang mengalihkan perhatian pada rilis Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk mencari peluang jangka pendek. PPI ini akan memberikan gambaran tentang inflasi di tingkat produsen, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Fed. Selain itu, pidato Ketua Fed Jerome Powell pada sesi AS selanjutnya juga menjadi sorotan, karena petunjuk terkait kebijakan suku bunga dan kondisi ekonomi AS akan mempengaruhi pergerakan dolar dan emas.

Prospek Harga Emas ke Depan

Ke depan, prospek emas kemungkinan akan tetap tertekan jika data ekonomi AS terus mendukung penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi. Namun, jika ada sinyal pelonggaran kebijakan dari Fed atau perubahan dalam perekonomian global yang menurunkan daya tarik aset berisiko, emas bisa kembali menarik perhatian investor sebagai aset safe-haven.


Artikel ini menyajikan analisis komprehensif tentang penurunan harga emas saat ini, menjelaskan faktor-faktor kunci yang memengaruhi pergerakan harga emas serta implikasinya bagi investor di masa depan.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.