Euro Goyah, Won Korea Selatan Stabil Saat Gejolak Politik Mengendalikan Sentimen

Euro melemah pada hari Kamis setelah runtuhnya pemerintahan Prancis yang sudah diperkirakan sebelumnya, memicu kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi terbesar kedua di kawasan itu, sementara won Korea Selatan stabil setelah bencana darurat militer. Mata uang tunggal itu mencapai $1,0514, diperdagangkan dalam kisaran ketat pada jam-jam awal Asia tetapi mendekati level terendah dua tahun di $1,03315 yang disentuhnya pada akhir November karena para pedagang bersiap untuk perhitungan panjang untuk Prancis.
Anggota parlemen Prancis meloloskan mosi tidak percaya terhadap Pemerintah pada hari Rabu, seperti yang diharapkan, yang membuat negara itu semakin terjerumus dalam krisis yang mengancam kapasitasnya untuk membuat undang-undang dan menjinakkan defisit anggaran yang besar. “Jatuhnya pemerintahan berarti bahwa ketidakpastian politik akan terus berlanjut dan terus membebani kepercayaan bisnis dan konsumen,” kata ekonom ING Charlotte de Montpellier. “Menemukan perdana menteri baru yang tidak akan menghadapi mosi tidak percaya secara langsung akan menjadi misi yang sangat sulit.
Oleh karena itu, kemungkinan besar Prancis akan tetap tanpa pemerintahan selama beberapa minggu, jika tidak berbulan-bulan.” Ketika ditanya apakah Bank Sentral Eropa akan turun tangan untuk membantu Prancis jika turbulensi Pasar meningkat, presiden bank sentral Christine Lagarde hanya akan mengatakan bahwa stabilitas keuangan merupakan faktor yang relevan dalam stabilitas harga. Dalam sidang parlemen pada hari Rabu, Lagarde mengatakan pertumbuhan ekonomi zona euro bisa lebih lemah dalam beberapa bulan ke depan dan risiko penurunan mendominasi prospek jangka menengah. Para pedagang yakin ECB akan memangkas suku bunga minggu depan dan memperkirakan pelonggaran sebesar 157 basis poin pada akhir tahun 2025.(Cay)
Sumber: CNBC

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.