Harga Perak naik di atas $31,10 per ons pada hari Senin(9/12), mendekati level tertinggi dalam satu bulan karena investor menantikan data inflasi utama AS minggu ini, yang dapat memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve bulan ini. Pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 83%, naik tajam dari 62% seminggu yang lalu. Perak juga naik bersama Emas, menyusul dimulainya kembali pembelian Emas oleh bank sentral Tiongkok setelah jeda selama enam bulan.
Selain itu, Pasar difokuskan pada Konferensi Kerja Ekonomi Pusat minggu ini, yang akan menguraikan prioritas dan target ekonomi Tiongkok untuk tahun 2025. Pedagang bertaruh bahwa Beijing akan memperkenalkan langkah-langkah dukungan ekonomi lebih lanjut karena Tiongkok menghadapi ketidakpastian yang meningkat, termasuk kembalinya Presiden terpilih AS Donald Trump, yang meningkatkan prospek permintaan untuk konsumen logam teratas dunia.
Sumber: Trading Economics
Harga Perak Naik karena Pedagang Menunggu Data Inflasi AS
