Harga Minyak Stabil karena Harapan Stimulus China

Harga Minyak sebagian besar tidak berubah pada hari Kamis(12/12) karena para pedagang mencerna badai faktor, termasuk lebih banyak sanksi Minyak AS, langkah-langkah stimulus baru di China dan prospek suram pada permintaan Minyak dari OPEC.
Harga stabil setelah naik tajam pada sesi sebelumnya karena ekspektasi pasokan global yang lebih ketat, setelah AS terlihat mempersiapkan lebih banyak sanksi Minyak terhadap Rusia. Harga juga bertahan pada keuntungan yang diperoleh setelah importir utama China mengisyaratkan lebih banyak dukungan ekonomi masuk awal minggu ini.
Pada pukul 09:04 ET (0204 GMT), Minyak Brent Berjangka sedikit turun menjadi $73,50 per barel, dan Minyak Mentah WTI Berjangka turun 0,1% menjadi $69,79 per barel.
Kedua kontrak, yang akan berakhir pada bulan Februari, telah melonjak lebih dari 2% pada hari Rabu.
Hal ini terjadi meskipun Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, yang dikenal sebagai OPEC, memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan Minyak pada tahun 2024 dan 2025, pada hari Rabu, yang merupakan revisi penurunan kelima berturut-turut
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan pada hari Rabu bahwa Pasar Minyak global yang lebih lemah dapat memberikan peluang untuk tindakan tambahan terhadap sektor energi Rusia, karena AS terus berupaya untuk menghalangi kemampuan Moskow untuk berperang melawan Ukraina.
Stimulus Tiongkok, ketegangan Timur Tengah membuat harga Minyak tetap tinggi
Harga Minyak didukung oleh harapan akan langkah-langkah stimulus baru dari importir Minyak terbesar di dunia, setelah dimulainya pertemuan kebijakan ekonomi tahunan Tiongkok, Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (CEWC) pada hari Rabu.
Pemerintah Tiongkok berjanji untuk melonggarkan kebijakan moneter dan memberlakukan langkah-langkah stimulus yang lebih terarah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Politbiro negara itu mengisyaratkan awal minggu ini.
Harga Minyak juga mempertahankan premi risiko yang lebih tinggi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, setelah pasukan pemberontak Suriah menggulingkan Pemerintah, awal minggu ini, dan menguasai Damaskus.
Pemimpin pemberontak Suriah Ahmad al-Sharaa – lebih dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani akan membubarkan pasukan keamanan rezim terguling Bashar al-Assad, katanya kepada Reuters dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Rabu.(ayu)
Sumber: Investing.com

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.