Emas turun tipis pada hari Jumat (13/12) setelah data AS yang beragam, dengan investor berfokus pada pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve tahun ini minggu depan.
Emas batangan diperdagangkan mendekati $2.670 per ons, setelah turun 1,4% pada hari Kamis setelah inflasi grosir AS secara tak terduga meningkat pada bulan November. Secara terpisah, aplikasi untuk tunjangan pengangguran naik minggu lalu ke level tertinggi dalam dua bulan.
Emas masih akan mencatat kenaikan mingguan, dengan optimisme meningkat bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya pada tanggal 18 Desember. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya membantu logam tersebut, karena tidak membayar bunga.
Harga Emas batangan diperkirakan akan naik lebih lambat pada tahun 2025, dengan kekhawatiran pertumbuhan dan inflasi di bawah kepemimpinan Donald Trump kemungkinan akan meredam kenaikan di tengah prospek suku bunga AS yang rumit, kata World Gold Council dalam sebuah laporan pada hari Kamis.
Logam mulia, yang telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, sedang menuju kenaikan tahunan terbesarnya sejak 2007. Kenaikannya yang luar biasa ini telah didukung oleh pelonggaran kebijakan Fed, permintaan safe haven, dan pembelian berkelanjutan oleh bank-bank sentral dunia.
Harga Emas spot turun 0,4% menjadi $2.670,70 per ons pada pukul 9:45 pagi waktu London, yang sedang menuju kenaikan mingguan sekitar 1,5%. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1%. Perak dan platinum turun, sementara paladium stabil. (Arl)
Sumber : Bloomberg
Emas Turun Tipis Disaat Pedagang Menimbang Data AS yang Beragam dan Prospek Suku Bunga
