Harga Emas Stabil di Perdagangan Asia, Fokus Pasar Tertuju pada Pertemuan The Fed

Emas

Harga emas sedikit bergerak dalam perdagangan Asia pada Senin pagi, setelah mengalami tekanan dalam beberapa sesi sebelumnya. Investor tetap cenderung berpihak pada dolar AS menjelang pertemuan terakhir Federal Reserve tahun ini, yang akan memberikan petunjuk penting mengenai kebijakan suku bunga di masa depan.

Tekanan pada Logam Mulia dan Industri
Harga emas sempat mendapatkan dukungan pekan lalu di tengah ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat. Namun, ketidakpastian terkait prospek jangka panjang suku bunga membebani sentimen investor. Spot emas tercatat naik tipis 0,2% menjadi $2.653,47 per ons, sementara kontrak berjangka emas yang berakhir pada Februari turun 0,2% ke $2.671,05 per ons pada pukul 23:02 ET (04:02 GMT).

Di sisi lain, harga tembaga juga tertekan oleh penguatan dolar AS. Data ekonomi dari China yang menunjukkan hasil beragam tidak cukup untuk meningkatkan optimisme terhadap permintaan logam industri.

Fokus pada Pertemuan Federal Reserve
Pasar emas berada dalam posisi yang rentan menjelang pertemuan Federal Reserve minggu ini. Bank sentral AS diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan hari Rabu. Jika itu terjadi, total penurunan suku bunga pada tahun 2024 akan mencapai 100 basis poin.

Namun, perhatian utama investor adalah pandangan jangka panjang The Fed terhadap kebijakan moneter, terutama setelah data terbaru menunjukkan inflasi yang tetap tinggi di bulan November dan pasar tenaga kerja yang masih kuat. Kombinasi faktor ini dapat mendorong The Fed untuk mengambil sikap lebih berhati-hati dalam penurunan suku bunga di masa depan, yang berpotensi membuat suku bunga tetap tinggi dalam jangka panjang.

Suku bunga yang tinggi biasanya menjadi kabar buruk bagi emas dan aset non-yield lainnya, karena meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia. Penguatan dolar AS, yang didukung oleh ekspektasi ini, telah memberikan tekanan pada harga emas selama pekan lalu.

Prospek Jangka Panjang Emas
Meskipun demikian, analis di ANZ tetap optimis terhadap emas, dengan proyeksi harga spot mencapai $2.900 per ons pada tahun 2025. Walaupun kenaikan harga diperkirakan melambat pada tahun mendatang, risiko ekonomi dan geopolitik yang tinggi diyakini akan terus mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven.

Di tengah ketidakpastian kebijakan moneter dan tantangan ekonomi global, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari fluktuasi pasar dan risiko geopolitik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan jangka pendek, logam kuning ini masih memiliki prospek yang cerah di masa depan.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.