Minyak Stabil Setelah Penurunan Dua Hari, Laporan Menunjukkan Penurunan Besar Stok Minyak Mentah AS

Harga minyak mentah global stabil setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut, didukung laporan industri yang mengindikasikan penurunan signifikan pada stok minyak mentah komersial AS. Berdasarkan laporan dari American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS berkurang sebanyak 4,7 juta barel pekan lalu. Jika angka ini dikonfirmasi oleh data resmi pemerintah, ini akan menjadi penurunan keempat berturut-turut.

Harga Minyak Dalam Tren Stabil
Minyak Brent diperdagangkan di atas $73 per barel setelah mengalami penurunan 1,8% dalam dua sesi sebelumnya, sementara West Texas Intermediate (WTI) mendekati $70 per barel. Selama dua bulan terakhir, harga minyak relatif stabil, dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa serta ancaman sanksi lebih lanjut terhadap pasokan dari Iran dan Rusia.

Meski demikian, optimisme ini sedikit tertahan oleh lemahnya permintaan dari China serta ekspektasi produksi minyak yang kuat dari negara-negara di luar OPEC+, seperti Amerika Serikat. Pemerintahan baru di AS telah berjanji untuk mendorong pengembangan energi domestik, yang berpotensi meningkatkan produksi minyak mentah.

Faktor Geopolitik dan Kebijakan Produksi
Ketegangan geopolitik terus menjadi penggerak pasar. Langkah-langkah sanksi terhadap Rusia dan Iran tetap menjadi perhatian utama. Inggris baru-baru ini mengumumkan sanksi tambahan terhadap aktor-aktor kunci yang diduga terlibat dalam perdagangan minyak Rusia, termasuk kapal-kapal yang tergolong dalam “armada bayangan”. Sehari sebelumnya, Uni Eropa juga memberikan sanksi terhadap lebih dari 50 kapal yang mengangkut komoditas Rusia.

Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap mempertahankan kebijakan pemangkasan produksi, yang memberikan dorongan bagi harga minyak. Menurut Robert Rennie, kepala penelitian komoditas dan karbon di Westpac Banking Corp., pasar akan mencermati kecepatan langkah kebijakan energi domestik AS, termasuk potensi percepatan produksi minyak mentah.

Prediksi Pergerakan Harga
Dalam jangka pendek, harga minyak diperkirakan akan tetap berada dalam rentang perdagangan yang relatif sempit, yaitu $70 hingga $75 per barel. Namun, potensi kenaikan harga tetap terbuka di kuartal pertama tahun depan, terutama jika kebijakan OPEC dan sanksi terhadap Rusia dan Iran terus memberikan tekanan pada pasokan global.

Pada pukul 12 siang waktu Singapura, minyak Brent untuk pengiriman Februari tercatat stabil di $73,21 per barel. Sementara itu, WTI untuk pengiriman Januari naik tipis 0,1% menjadi $70,12 per barel, dengan kontrak ini akan berakhir pada Kamis.

Stabilitas harga minyak menunjukkan keseimbangan antara ketegangan geopolitik, kebijakan produksi, dan dinamika permintaan global. Namun, para pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi pergeseran kebijakan dan kejutan pada pasokan global.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.