Harga Minyak turun sekitar 1% ke level terendah dalam sepekan terakhir pada hari Selasa (17/12) karena kekhawatiran permintaan menyusul rilis berita ekonomi negatif dari Jerman dan Tiongkok, sementara investor tetap berhati-hati menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve AS.
Harga Minyak berjangka Brent turun 90 sen, atau 1,2%, menjadi $73,01 per barel pada pukul 1:36 siang waktu timur AS (1836 GMT), sementara harga Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 86 sen, atau 1,2%, menjadi $69,85.
Hal itu menempatkan kedua patokan Minyak mentah pada jalur penutupan terendah sejak 10 Desember dan memangkas premi Brent atas WTI ke level terendah 12 minggu sebesar $3,56 per barel, berdasarkan kontrak Februari. Para analis mengatakan ketika premi Brent atas WTI turun di bawah $4 per barel, tidak masuk akal secara ekonomi bagi perusahaan energi untuk mengirim kapal guna mengambil Minyak mentah AS, yang seharusnya menghasilkan ekspor AS yang lebih rendah.
Di Tiongkok, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, pertumbuhan produksi industrinya sedikit meningkat pada bulan November, sementara penjualan ritel mengecewakan, sehingga tetap ada seruan bagi Beijing untuk meningkatkan stimulus yang berfokus pada konsumen karena para pembuat kebijakan bersiap menghadapi Tarif perdagangan AS yang lebih tinggi setelah Presiden terpilih Donald Trump menjabat untuk kedua kalinya.(yds)
Sumber: Reuters
Minyak Turun ke Terendah Sepekan karena Lemahnya Data Ekonomi Tiongkok dan Jerman
