Harga minyak Turun karena kekhawatiran pertumbuhan permintaan

Harga Minyak anjlok pada hari Jumat(20/12) karena kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan pada tahun 2025, terutama di negara pengimpor Minyak mentah terbesar, Tiongkok, yang membuat patokan harga Minyak global berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri minggu ini dengan penurunan hampir 3%.
Harga Minyak mentah Brent turun 33 sen, atau 0,45%, menjadi $72,55 per barel pada pukul 07.30 GMT. Harga Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 32 sen, atau 0,46%, menjadi $69,06 per barel.
Perusahaan penyulingan Minyak milik negara Tiongkok, Sinopec (OTC:SHIIY), mengatakan dalam prospek energi tahunannya yang dirilis pada hari Kamis bahwa impor Minyak mentah Tiongkok dapat mencapai puncaknya paling cepat pada tahun 2025 dan konsumsi Minyak negara itu akan mencapai puncaknya pada tahun 2027 karena permintaan solar dan bensin melemah.
“Harga Minyak mentah acuan berada dalam fase konsolidasi yang berkepanjangan karena Pasar menuju akhir tahun yang dibebani oleh ketidakpastian dalam pertumbuhan permintaan Minyak,” kata Emril Jamil, spesialis penelitian senior di LSEG.
Ia menambahkan bahwa OPEC+ akan membutuhkan disiplin pasokan untuk menaikkan harga dan menenangkan kegelisahan Pasar atas revisi berkelanjutan dari prospek pertumbuhan permintaannya. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang bersama-sama disebut OPEC+, baru-baru ini memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk permintaan Minyak global tahun 2024 selama lima bulan berturut-turut.
Sementara itu, kenaikan Dolar ke level tertinggi dalam dua tahun juga membebani harga Minyak, setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan berhati-hati dalam memangkas suku bunga pada tahun 2025.
Dolar yang lebih kuat membuat Minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sementara laju pemotongan suku bunga yang lebih lambat dapat meredam pertumbuhan ekonomi dan memangkas permintaan Minyak. (azf)
Sumber: Investing.com

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.