Dolar Menguat Ditengah Penurunan Data Inflasi, Euro Merosot

Dolar menguat sementara euro merosot pada hari Senin (23/12), karena pergerakan Pasar ditentukan oleh pertemuan bank sentral global baru-baru ini yang menetapkan ekspektasi untuk jalur penurunan suku bunga yang berbeda tahun depan.
Indeks Dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang terbesarnya, melanjutkan jalur kenaikannya. Pada hari Jumat, mata uang ini mengalami penurunan satu hari terbesar dalam hampir sebulan setelah pembacaan inflasi yang lebih rendah dari yang diharapkan yang masih di atas suku bunga target Federal Reserve sebesar 2%.
Greenback berada di jalur untuk kenaikan keempatnya dalam lima sesi, di mana ia telah naik 1,2%.
The Fed minggu lalu memproyeksikan laju penurunan suku bunga yang lebih terukur daripada yang diantisipasi Pasar, mendorong Dolar dan imbal hasil Treasury AS naik tajam.
Indeks Dolar, naik 0,24% menjadi 108,05, bertahan di dekat level tertinggi dua tahun, dengan euro turun 0,2% pada $1,0408. Sentimen investor juga didukung oleh disahkannya undang-undang belanja oleh Kongres AS pada hari Sabtu, yang menghindari penutupan Pemerintah.
Para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 33 basis poin tahun depan, lebih rendah dari dua penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin yang diproyeksikan oleh Fed minggu lalu. Pasar tidak memperkirakan lebih dari 50% kemungkinan penurunan suku bunga dari Fed hingga pertemuannya di bulan Mei, menurut FedWatch Tool milik CME.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan zona euro semakin dekat untuk mencapai tujuan inflasi jangka menengah ECB, menurut sebuah wawancara yang diterbitkan di Financial Times pada hari Senin.
Volume perdagangan kemungkinan akan tipis dalam minggu perdagangan yang dipersingkat karena hari libur menjelang akhir tahun.
Terhadap yen Jepang, Dolar menguat 0,43% menjadi 157,08. Kenaikan Dolar, ditambah dengan Bank of Japan yang mempertahankan suku bunga tetap dan komentar Gubernur Kazuo Ueda yang mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga Jepang bulan depan, telah membuat yen sekali lagi mendekati level lemah yang baru-baru ini mendorong otoritas Jepang untuk melakukan intervensi guna mendukung mata uang tersebut.
Sterling turun 0,33% menjadi $1,2528. Bank of England pada hari Kamis mempertahankan suku bunga, meskipun suara yang terbagi lebih besar dari yang diantisipasi. (Arl)
Sumber : Reuters

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.