Prakiraan Harga Perak Naik di Atas $29,50 di Tengah Sepinya Perdagangan

Harga Perak (XAG/USD) melanjutkan tren kenaikannya untuk sesi ketiga secara beruntun, yang diperdagangkan di sekitar $29,70 selama jam perdagangan Asia pada hari Selasa (24/12).
Harga logam mulia seperti Perak kemungkinan besar terdukung karena aktivitas perdagangan yang sepi sebelum liburan Natal. Selain itu, data PCE AS yang lemah telah meredakan kekhawatiran inflasi, menghadirkan prospek ekonomi yang beragam, yang menguntungkan aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak.
Namun, harga Perak mungkin mengalami tekanan ke bawah karena para pedagang terus menilai prospek Federal Reserve (Fed) untuk tahun 2025, dengan memperhitungkan hanya dua kali pemotongan suku bunga pada tahun 2025 setelah para pembuat kebijakan Fed mengisyaratkan lebih sedikit pemotongan suku bunga tahun depan karena perlambatan dalam proses disinflasi.
Menurut alat CME FedWatch, Pasar sekarang mengantisipasi kemungkinan hampir 93% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Januari, mempertahankan kisaran saat ini 4,25%–4,50%. Tarif potensial dari pemerintahan Trump yang akan datang telah meningkatkan kekhawatiran akan lemahnya permintaan Perak sebagai input industri, yang menyebabkan logam tersebut berkinerja buruk pada kuartal keempat. Selain itu, Presiden Chicago Fed Austan Goolsbee menyatakan bahwa ketidakpastian seputar kebijakan Trump setelah menjabat membuatnya merevisi proyeksinya untuk tahun 2025. Sementara sebelumnya ia mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 100 basis poin (bps), ia sekarang mengharapkan lebih sedikit pemotongan.
Selain itu, harga Perak menghadapi tekanan dari prospek industri yang terbatas, yang didorong oleh kelebihan kapasitas di industri panel surya Tiongkok. Hal ini telah menyebabkan perusahaan fotovoltaik berpartisipasi dalam program disiplin diri yang dipimpin Pemerintah untuk mengatur pasokan. Tekanan pada harga Perak juga dicatat karena kekhawatiran atas potensi devaluasi Yuan, sejalan dengan sikap kebijakan moneter Tiongkok yang lebih longgar.(yds)
Sumber: FXstreet

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.