Dolar AS sedikit melemah pada hari Senin(30/12), karena imbal hasil Obligasi AS turun, tetapi tetap mendekati level tertinggi baru-baru ini menjelang akhir tahun.
Pada pukul 04:5 ET (09:55 GMT), Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1% lebih rendah menjadi 107,690.
Namun, indeks masih berada di jalur untuk kenaikan bulanan lebih dari 2%, sehingga kenaikan tahun berjalan menjadi hampir 7%.
Dolar berada di jalur untuk kenaikan tahunan yang besar
Dolar telah terbantu oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS, dengan Obligasi acuan 10 tahun mencapai level tertinggi lebih dari tujuh bulan minggu lalu. Namun, imbal hasil ini turun menjadi 4,599% pada hari Senin.
Pemilihan Donald Trump sebagai presiden baru juga memberikan dorongan bagi Dolar karena kebijakannya yang melonggarkan regulasi, pemotongan Pajak, kenaikan Tarif, dan pengetatan imigrasi dianggap pro-pertumbuhan dan inflasioner, dan kemungkinan akan membuat Federal Reserve tidak memangkas suku bunga dengan cepat tahun depan.
Bank sentral AS memproyeksikan hanya dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 bp pada tahun 2025 pada pertemuan kebijakan terakhir tahun ini awal bulan ini, dan Pasar sekarang memperkirakan hanya sekitar 35 basis poin pelonggaran untuk tahun 2025.
Kisaran perdagangan kemungkinan akan ketat minggu ini yang terpengaruh liburan, dan fokusnya akan tertuju pada angka pengangguran mingguan pada hari Kamis dan data PMI manufaktur ISM sehari kemudian, serta komentar dari anggota FOMC Thomas Barkin. (azf)
Sumber: Investing.com
Dolar melemah karena imbal hasil turun
