Harga Perak (XAG/USD) mengawali tahun 2025 dengan catatan yang kuat. Logam putih tersebut naik hampir 1,50% dalam sesi Eropa hari Kamis (02/01) dan naik mendekati $29,40. Aset tersebut menguat karena reli imbal hasil Obligasi AS terhenti setelah melonjak lebih dari 10% dalam empat minggu terakhir
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun merosot mendekati 4,55%. Imbal hasil Obligasi yang lebih rendah pada aset berbunga menunjukkan biaya peluang yang lebih rendah untuk aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Perak, yang meningkatkan daya tariknya.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan secara menyamping mendekati level tertinggi lebih dari dua tahun di 108,50.
Prospek Dolar AS dan imbal hasil Obligasi diperkirakan akan tetap kuat karena Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan memberikan lebih sedikit pemotongan suku bunga tahun ini karena para pejabat optimis tentang jalur ekonomi. Pelaku Pasar juga optimis tentang prospek pertumbuhan AS di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, karena kemungkinan kebijakannya, seperti pengendalian imigrasi, Tarif impor yang lebih tinggi, dan Pajak yang lebih rendah, akan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Analis di Goldman Sachs memperkirakan Fed akan memberikan pemotongan suku bunga berikutnya pada bulan Maret. Perusahaan perbankan investasi tersebut juga memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan Maret akan diikuti oleh dua kali lagi pada bulan Juni dan September, yang menunjukkan bahwa suku bunga pinjaman akan turun dalam kisaran 3,50%-3,75%. Pada tahun 2024, Fed juga menurunkan suku bunganya tiga kali tetapi sebesar 100 bps menjadi 4,25%-4,50%.(ayu)
Sumber:FXStreet
Silver Naik karena Reli Imbal Hasil Treasury AS Terhenti
