West Texas Intermediate (WTI), patokan Minyak mentah AS, diperdagangkan sekitar $71,60 pada hari Kamis(02/01). Harga WTI diperdagangkan dengan sedikit kenaikan setelah laporan mingguan American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan Minyak mentah AS terus menyusut.
Penurunan persediaan Minyak mentah AS minggu lalu memberikan sedikit dukungan bagi WTI. Laporan mingguan API menunjukkan persediaan Minyak mentah di Amerika Serikat untuk minggu yang berakhir pada tanggal 27 Desember turun sebesar 1,442 juta barel, dibandingkan dengan penurunan sebesar 3,2 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus Pasar memperkirakan bahwa persediaan akan turun sebesar 3,0 juta barel. Lebih jauh, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dapat meningkatkan harga WTI dalam waktu dekat.
Di sisi lain, ekspektasi bahwa Federal Reserve AS (Fed) akan memperlambat laju pemotongan suku bunga pada tahun 2025 karena inflasi yang sangat tinggi mungkin membatasi kenaikan Emas hitam tersebut. Pejabat Fed mengindikasikan bahwa suku bunga mungkin hanya akan turun dua kali lipat pada tahun 2025. Hal ini, pada gilirannya, mengangkat Greenback dan memberikan tekanan jual pada harga komoditas berdenominasi USD karena membuat Minyak lebih mahal di negara lain, yang dapat mengurangi permintaan.
Data terbaru yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa aktivitas pabrik Tiongkok memperlambat laju ekspansinya dan lebih lemah dari yang diharapkan pada bulan Desember. Pembacaan ini menimbulkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi yang melambat dan permintaan yang lemah di ekonomi terbesar kedua di dunia, yang mungkin menyeret harga WTI lebih rendah.(ayu)
Sumber: FXStreet
WTI Stabil di atas $71,50 karena Laporan API Mengurangi Persediaan Minyak Mentah
