Pasangan USD/JPY bergerak turun mendekati 157,30 selama jam perdagangan Asia pada hari Jumat (3/1). Intervensi verbal dari otoritas Jepang memberikan sedikit dukungan terhadap Yen Jepang (JPY). Namun, ketidakpastian seputar prospek kebijakan Bank of Japan (BOJ) mungkin membatasi kenaikan yen. Sementara Pasar di Jepang tutup selama sisa pekan ini. Selain itu para pelaku Pasar menanti data PMI Manufaktur ISM AS untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari ini.
Para pelaku Pasar akan memantau dengan cermat setiap potensi intervensi valuta asing (FX) oleh pejabat Jepang untuk mencegah JPY terdepresiasi. Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato minggu lalu menegaskan kembali kekhawatiran atas penurunan yen, mengulangi peringatannya untuk mengambil tindakan yang sesuai terhadap pergerakan valuta asing yang berlebihan.
Sementara BOJ akan menerbitkan laporan triwulanannya tentang kondisi ekonomi regional pekan depan, yang kemungkinan besar akan mencakup penilaian apakah kenaikan upah menyebar ke seluruh negeri. Laporan ini mungkin memberikan beberapa pandangan mengenai keputusan kebijakan dari BoJ berikutnya pada tanggal 24 Januari mendatang.
Di sisi lain, spekulasi mengenai sedikitnya pemangkasan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada tahun 2025 serta optimisme seputar ekonomi AS dapat mengangkat Dolar AS (USD) secara umum. Bank sentral AS mengindikasikan bahwa mereka akan lebih berhati-hati dalam penurunan suku bunga karena inflasi tetap jauh di atas target tahunannya sebesar 2% dan ekonomi tetap kuat. Lebih jauh lagi, kebijakan oleh presiden terpilih AS Donald Trump juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan berpotensi memicu inflasi, yang dapat memperlambat laju pemangkasan suku bunga Fed.(AL)
Sumber: Fxstreet
