Harga emas stabil setelah mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari tiga minggu, di tengah harapan yang menipis untuk pemotongan suku bunga AS tahun ini. Permintaan akan aset safe haven tetap kuat menjelang kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.
Emas diperdagangkan di kisaran $2.670 per ons, setelah turun 1% pada sesi sebelumnya. Penurunan ini terjadi saat para pedagang menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap jalur pelonggaran Federal Reserve, menyusul laporan pekerjaan AS yang kuat dan mengejutkan. Data tersebut memperkuat pandangan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap ditahan lebih lama. Biaya pinjaman yang lebih tinggi cenderung membuat emas kurang menarik karena logam mulia ini tidak memberikan bunga.
Namun, emas masih mendapatkan dukungan karena investor mencari perlindungan di tengah ketidakpastian menjelang masa jabatan kedua Trump yang dimulai pada 20 Januari. Beberapa anggota tim ekonomi presiden terpilih dilaporkan sedang membahas rencana untuk menaikkan suku bunga secara bertahap setiap bulan, menurut sumber yang akrab dengan diskusi tersebut.
Harga spot emas naik 0,2% menjadi $2.667,73 per ons pada pukul 7:33 pagi di London. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,3%. Sementara itu, perak dan platinum juga mengalami kenaikan, sedangkan paladium melemah.
Serangkaian data ekonomi yang akan dirilis minggu ini akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah suku bunga The Fed. Berdasarkan survei Bloomberg, inflasi inti AS kemungkinan hanya akan sedikit menurun hingga akhir 2024, yang dapat mendukung pendekatan bertahap bank sentral dalam melakukan pemotongan suku bunga.