Emas diperdagangkan di atas $2.700 per ons pada hari Senin, menghapus kerugian yang terjadi di awal perdagangan, seiring investor bersiap menyambut pelantikan Presiden terpilih Donald Trump. Tarif perdagangan yang diusulkan Trump diperkirakan akan memicu inflasi dan potensi perang dagang, yang dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Pekan lalu, data inflasi inti AS yang rendah, bersama dengan data inflasi harga produsen dan penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan, menghidupkan kembali ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dalam memegang emas yang tidak memberikan bunga, sehingga membuatnya lebih menarik bagi investor.
Namun, meredanya ketegangan di Timur Tengah sedikit menurunkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas. Israel membebaskan kelompok pertama dari 90 tahanan Palestina pada hari Minggu, sebagai bagian dari pertukaran dengan tiga sandera yang dibebaskan dari Gaza. Pertukaran ini menandai dimulainya gencatan senjata setelah 15 bulan perang, yang memberikan harapan untuk stabilitas di kawasan tersebut.
Artikel ini menyoroti dinamika pasar emas, yang dipengaruhi oleh faktor geopolitik dan kebijakan moneter, dengan fokus pada potensi dampak dari kebijakan pemerintahan Trump yang akan datang.