Emas Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Perang Dagang AS-Tiongkok

emas batangan / gold bar

Harga emas mencapai rekor tertinggi setelah naik hampir 1% pada sesi sebelumnya, didorong oleh ketegangan baru dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven.

Emas batangan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di atas $2.861 per ons pada Rabu (5 Februari). Lonjakan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump menerapkan tarif 10% pada impor Tiongkok sehari sebelumnya, yang langsung direspons oleh Beijing dengan tindakan balasan yang lebih terarah.

Meskipun reaksi dari Tiongkok kali ini lebih terkendali dibandingkan dengan masa jabatan pertama Trump—ketika Beijing memberlakukan tarif balasan yang hampir setara dengan AS—kekhawatiran tetap ada mengenai dampaknya terhadap dua ekonomi terbesar dunia. Investor juga menunggu apakah langkah ini akan memicu perubahan dalam kebijakan moneter AS jika tarif tersebut kembali memanaskan inflasi. Ketidakpastian semakin diperburuk setelah Trump mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan bertanggung jawab atas rekonstruksi wilayah yang dilanda perang, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Meskipun emas diuntungkan oleh meningkatnya ketidakpastian global, daya tariknya bisa berkurang jika suku bunga tetap tinggi.

Indeks dolar AS melemah, memperpanjang penurunannya setelah laporan ketenagakerjaan AS pada Selasa menunjukkan perlambatan bertahap di pasar tenaga kerja. Dolar yang lebih lemah membuat komoditas seperti emas menjadi lebih murah bagi sebagian besar pembeli, sehingga meningkatkan daya tariknya.

“Siapa yang tidak ingin berlindung di aset safe haven dalam kondisi seperti ini?” ujar Charu Chanana, analis dari Saxo Capital Markets Pte. “Tidak ada kabar baik dari negosiasi AS-Tiongkok, ditambah ketegangan geopolitik terkait Gaza, akan terus mendukung kenaikan harga emas, terlepas dari pergerakan dolar AS.”

Harga emas spot naik 0,7% menjadi $2.861,22 per ons pada pukul 06:29 pagi di London. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1% setelah mengalami penurunan 0,7% pada Selasa. Sementara itu, harga perak dan platinum ikut menguat, sedangkan paladium mengalami penurunan.

Ketakutan akan perang dagang telah mengguncang pasar logam mulia bahkan sebelum Trump mengumumkan tarif terhadap Tiongkok. Harga emas dan perak di AS telah melonjak melampaui harga acuan internasional dalam beberapa pekan terakhir, mendorong para pedagang untuk mengimpor logam mulia dalam jumlah besar sebelum tarif mulai berlaku. Kekacauan ini juga menyebabkan lonjakan biaya sewa emas dan perak di London, di mana pemegang logam mulia dapat memperoleh keuntungan dengan meminjamkannya untuk jangka pendek.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.