Harga emas naik setelah mengalami penurunan harian terbesar dalam dua bulan terakhir, dipicu oleh kekhawatiran terhadap ancaman tarif terbaru dari mantan Presiden Donald Trump. Harga emas batangan diperdagangkan mendekati $2.900 per ons setelah mengalami penurunan sebesar 1,6% pada hari Jumat. Kenaikan pada hari Senin terjadi meskipun indeks kekuatan relatif (RSI) 14-hari—indikator yang mengukur kecepatan dan intensitas pergerakan harga—menunjukkan bahwa logam mulia ini telah mencapai level jenuh beli dalam beberapa sesi terakhir.
Pelaku pasar saat ini menanti kejelasan lebih lanjut terkait rencana tarif timbal balik Trump, yang berpotensi meningkatkan ketegangan perdagangan global. Manav Modi, analis dari Motilal Oswal Financial Services Ltd., menyatakan bahwa ancaman tarif terhadap industri otomotif diperkirakan akan berlaku mulai 2 April. Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai langkah Trump selanjutnya, spekulasi berkembang bahwa ancaman tarif ini lebih bersifat sebagai alat negosiasi. Kebijakan perdagangan pemerintahannya yang semakin tidak menentu, ditambah dengan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, kemungkinan besar akan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Selain faktor geopolitik, investor juga mencermati data ekonomi AS terbaru untuk mencari petunjuk mengenai kemungkinan langkah Federal Reserve dalam melonggarkan kebijakan moneter. Laporan pada hari Jumat menunjukkan bahwa penjualan ritel AS mengalami penurunan terbesar dalam hampir dua tahun terakhir. Data ini memicu aksi jual taruhan bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada bulan September. Secara historis, suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas karena mengurangi biaya peluang dalam memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Laporan terbaru dari Commodity Futures Trading Commission yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa manajer investasi memangkas posisi bullish mereka terhadap emas ke level terendah dalam empat minggu terakhir hingga 11 Februari. Meski mengalami penurunan pada hari Jumat, emas masih mencatat kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut, menandai rekor kemenangan terpanjang sejak tahun 2020. Tren ini didukung oleh aksi beli yang berkelanjutan dari bank sentral, termasuk Bank Sentral China, serta meningkatnya kepemilikan emas dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis emas.
Harga emas batangan mencapai rekor tertinggi $2.942,68 per ons pada hari Selasa. Pada pukul 13:08 waktu Singapura, harga emas spot naik 0,6% menjadi $2.899,81 per ons setelah mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,8%. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1%. Sementara itu, harga paladium naik lebih dari 1%, diikuti oleh pergerakan positif pada harga perak dan platinum.