Minyak Pangkas Kerugian Saat Pasar Menimbang Dampak Permintaan dari Tarif

Harga minyak sedikit naik setelah sebelumnya mencapai level terendah dalam enam bulan, karena pasar menghadapi ketidakpastian terkait permintaan menyusul kebijakan tarif luas yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump terhadap mitra dagang utama AS.

Harga Brent naik mendekati $70 per barel setelah mengalami penurunan lebih dari 6% dalam empat sesi terakhir, sementara West Texas Intermediate (WTI) bertahan di sekitar $67. Trump menunda beberapa tarif terhadap produsen mobil dan mempertimbangkan pengecualian untuk produk pertanian tertentu, tetapi tetap melanjutkan tarif timbal balik pada 2 April.

Minyak telah anjlok sejak pertengahan Januari akibat kebijakan perdagangan Trump yang mengguncang pasar global. Kanada dan China merespons dengan langkah serupa terhadap produk-produk AS. Selain itu, OPEC+ telah memberikan sinyal untuk mulai meningkatkan produksi yang sebelumnya dihentikan pada April mendatang, yang semakin menambah tekanan bearish bagi pasar.

“Tarif impor pada akhirnya bersifat inflasioner dan mempengaruhi pola konsumsi, terutama pada diesel yang memiliki korelasi kuat dengan permintaan industri,” kata June Goh, analis senior pasar minyak di Sparta Commodities. “Ketidakpastian akibat tarif balasan dan timbal balik semakin menambah volatilitas pasar.”

Kilang di Pantai Teluk AS mulai mengurangi pesanan minyak mentah dari Meksiko, yang berencana mengumumkan respons terhadap tarif Trump pada hari Minggu. Sementara itu, provinsi Alberta di Kanada berencana membangun pipa ke pantai untuk meningkatkan pengiriman minyak ke Asia dan Eropa, menurut pernyataan pejabat setempat.

Beberapa analis pasar mulai merevisi perkiraan harga mereka. Morgan Stanley memangkas proyeksi harga Brent untuk sisa tahun ini dan memperkirakan harga acuan tersebut akan bertahan di kisaran $60-an pada paruh kedua tahun ini.

Di tempat lain, persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 3,61 juta barel minggu lalu, mencapai level tertinggi sejak Juli 2024, menurut Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Angka ini berlawanan dengan perkiraan penurunan yang sebelumnya diproyeksikan oleh American Petroleum Institute.

Kontrak Brent untuk pengiriman Mei naik 0,7% menjadi $69,76 per barel pada pukul 15:52 waktu Singapura. Sementara itu, WTI untuk pengiriman April juga naik 0,7% menjadi $66,80 per barel.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.