Pasar saham di Asia-Pasifik mengalami kenaikan pada Kamis setelah laporan inflasi yang lebih lunak di Amerika Serikat mendorong dua dari tiga indeks utama Wall Street untuk berbalik arah dari dua hari penurunan sebelumnya.
Indeks harga konsumen (CPI) AS, yang mengukur perubahan biaya barang dan jasa secara luas di ekonomi terbesar dunia itu, naik 0,2% secara bulanan pada Februari. Dengan kenaikan ini, tingkat inflasi tahunan tercatat di angka 2,8%, lebih rendah dari perkiraan beberapa analis.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,32%, membalikkan tren negatif yang terjadi dalam dua sesi sebelumnya. Sentimen positif ini didorong oleh optimisme bahwa suku bunga Federal Reserve tidak akan naik lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sementara itu, di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 naik 1,22% pada pembukaan, dengan indeks Topix yang lebih luas turut menguat 0,96%. Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas kebijakan moneter global serta pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut.
Di Korea Selatan, indeks Kospi mencatat kenaikan sebesar 0,70% dalam perdagangan awal, sedangkan indeks Kosdaq yang berfokus pada saham-saham berkapitalisasi kecil naik 0,47%. Saham-saham teknologi dan manufaktur menjadi pendorong utama penguatan di pasar Korea Selatan.
Di Hong Kong, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng berada di level 23.633, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan sebelumnya di angka 23.600,31. Investor tampaknya merespons positif kondisi makroekonomi global yang lebih stabil serta prospek pemulihan ekonomi Tiongkok.
Secara keseluruhan, pergerakan positif di pasar Asia-Pasifik mencerminkan optimisme investor setelah laporan inflasi AS yang lebih lunak. Para pelaku pasar kini menanti sinyal lebih lanjut dari bank sentral utama mengenai kebijakan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi global.