Harga Minyak Naik Seiring Pembicaraan Perdagangan AS-China

Minyak

Harga minyak mengalami kenaikan pada hari Rabu, tetap berada sedikit di atas level terendah empat tahun, karena investor fokus pada pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China serta adanya indikasi produksi AS yang menurun.

Pergerakan Harga Minyak

Futures minyak mentah Brent naik 73 sen per barel atau 1,2% menjadi $62,88 per barel pada pukul 06.50 GMT. Sementara itu, futures minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 81 sen atau 1,4% ke level $59,90 per barel.

Kedua acuan minyak tersebut sebelumnya anjlok ke level terendah dalam empat tahun setelah keputusan OPEC+ untuk mempercepat peningkatan produksi, memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan di tengah meningkatnya kekhawatiran permintaan akibat tarif AS.

Menurut para ahli strategi komoditas di ING, berita bahwa AS dan China akan memulai pembicaraan perdagangan akhir pekan ini telah mendorong harga minyak Brent lebih tinggi, memperpanjang reli minyak. Meski begitu, diperlukan kemajuan signifikan dalam pengurangan tarif untuk meningkatkan prospek permintaan.

Pengurangan Produksi Minyak AS

Harga minyak yang lebih rendah dalam beberapa pekan terakhir mendorong beberapa perusahaan energi AS, termasuk Diamondback Energy dan Coterra Energy, untuk memangkas jumlah rig. Analis memprediksi pemangkasan ini akan mendukung harga dalam jangka panjang dengan mengurangi produksi.

Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di ANZ Bank, menyatakan bahwa pengumuman terbaru menunjukkan produksi akan lebih lemah dalam beberapa bulan mendatang. Ia juga memperingatkan pada bulan lalu bahwa penurunan harga dan aktivitas pengeboran yang lebih rendah meningkatkan risiko penurunan produksi minyak AS.

Penurunan Stok Minyak Mentah AS

Sumber pasar melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun 4,5 juta barel pada pekan yang berakhir 2 Mei, berdasarkan data dari American Petroleum Institute pada hari Selasa. Data pemerintah AS mengenai stok akan dirilis pada pukul 10.30 ET (14.30 GMT). Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, rata-rata, penurunan sebesar 800.000 barel pada pekan lalu.

Tanda-Tanda Peningkatan Permintaan

Harga juga mendapat dukungan dari tanda-tanda peningkatan permintaan. Konsumen di China meningkatkan pengeluaran selama perayaan Hari Buruh, sementara di Eropa, perusahaan diperkirakan akan melaporkan kenaikan laba kuartal pertama sebesar 0,4%, meningkat dari penurunan 1,7% yang diperkirakan oleh analis pekan lalu.

Kebijakan The Fed

The Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga AS tidak berubah pada hari Rabu karena ketidakpastian akibat tarif yang mengguncang prospek ekonomi. Para pelaku pasar menantikan pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait kebijakan moneter.

Kesimpulan

Kenaikan harga minyak saat ini sangat bergantung pada perkembangan pembicaraan perdagangan AS-China serta respons pasar terhadap data produksi dan stok minyak AS. Para pelaku pasar perlu mencermati perubahan kebijakan dan faktor geopolitik yang memengaruhi harga minyak dalam waktu dekat.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.