Harga Emas Terjun Bebas: Pekan Terburuk dalam Enam Bulan

Emas

Harga emas mengalami penurunan tajam pada hari Jumat dan diprediksi mencatat penurunan mingguan terburuk dalam enam bulan terakhir. Faktor utama penyebab anjloknya harga emas adalah penguatan dolar AS serta meredanya kekhawatiran terkait perang dagang, yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven.

Penurunan Drastis Harga Emas
Pada pukul 04:29 GMT, harga emas spot turun 0,8% menjadi $3.213,56 per ons. Secara mingguan, bullion telah merosot sebesar 3,3% dan diperkirakan mencatat kinerja mingguan terburuk sejak November 2024. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS mengalami penurunan 0,3% menjadi $3.217,20.

Dolar AS yang semakin menguat sebesar 0,4% dalam sepekan terakhir juga menjadi salah satu faktor pendorong penurunan harga emas, karena membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

Faktor Penggerak Pasar
Menurut Ilya Spivak, Kepala Makro Global di Tastylive, “Harga emas mengalami tekanan jual besar minggu ini karena pasar merespons positif meredanya ketegangan dalam perang dagang AS-China.” Kedua negara sepakat untuk sementara waktu menurunkan tarif timbal balik yang diterapkan pada bulan April, sehingga memunculkan sentimen positif di pasar.

Data Ekonomi AS Pengaruhi Emas
Selain faktor perang dagang, data ekonomi AS juga turut mempengaruhi harga emas. Data terbaru menunjukkan harga produsen AS turun secara tak terduga pada bulan April, sementara pertumbuhan penjualan ritel melambat. Selain itu, inflasi konsumen juga naik lebih rendah dari perkiraan.

Pada hari Kamis, Gubernur Federal Reserve, Michael Barr, menyatakan bahwa ekonomi AS berada pada pijakan yang kokoh dengan inflasi menuju target 2%. Namun, kebijakan perdagangan masih menjadi faktor ketidakpastian ekonomi.

Pasar saat ini memperkirakan adanya pemotongan suku bunga sebesar 57 basis poin tahun ini, dengan pelonggaran moneter kemungkinan dimulai pada bulan September. Lingkungan suku bunga rendah biasanya menguntungkan harga emas, mengingat emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik.

Emas Tetap Diminati
Meskipun harga emas mengalami penurunan, minat terhadap logam mulia ini tetap kuat. Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade, mencatat bahwa “penurunan harga emas tetap menarik minat pembeli, menunjukkan bahwa emas tetap menjadi aset favorit, terutama dengan prospek pertumbuhan global dan inflasi yang masih terlihat suram.”

Pergerakan Logam Mulia Lainnya
Harga perak spot juga mengalami penurunan hampir 1% menjadi $32,37 per ons, sementara platinum turun 0,5% menjadi $984,83, dan paladium merosot 1,2% ke $956,43.

Kesimpulan
Harga emas yang mengalami tekanan kuat pekan ini mencerminkan perubahan sentimen pasar terhadap aset safe-haven, terutama di tengah meredanya ketegangan dagang AS-China. Namun, dalam jangka panjang, daya tarik emas sebagai aset lindung nilai tetap solid, terutama jika ketidakpastian ekonomi kembali meningkat.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.