Mengapa Emas Masih Stabil di Bawah $3.400 Meski Ketegangan Meningkat?

emas batangan / gold bar

Harga emas tetap stabil dalam perdagangan sesi Asia pada hari Selasa (17 Juni), meskipun mengalami penurunan pada sesi sebelumnya. Kondisi ini terjadi di tengah ketidakpastian yang meningkat terkait potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Israel-Iran, serta wacana gencatan senjata yang terus berubah-ubah.

Penurunan harga emas sebagian besar dipicu oleh laporan bahwa Iran tengah mempertimbangkan opsi gencatan senjata, yang mendorong perbaikan sentimen risiko pada hari Senin. Namun, pernyataan dari otoritas Teheran bahwa mereka tidak akan mencari gencatan senjata jika diserang oleh Israel, serta peringatan keras dari mantan Presiden AS Donald Trump, memicu kekhawatiran bahwa eskalasi konflik tinggal menunggu waktu.

Pada pukul 05:12 GMT, harga emas spot naik tipis 0,2% ke $3.392,25 per ons, sementara kontrak berjangka emas untuk pengiriman Agustus justru turun 0,2% menjadi $3.410,70 per ons. Peringatan Trump yang menyerukan agar “semua orang segera meninggalkan Teheran” memperburuk kekhawatiran pasar atas kemungkinan pecahnya perang skala penuh di kawasan tersebut.

Namun demikian, Gedung Putih menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan secara langsung campur tangan dalam konflik ini, meskipun Trump tetap mempertahankan sikap keras terhadap program nuklir Iran. Hal ini memberikan sedikit kelegaan bagi pasar emas, yang cenderung bergerak dalam pola wait-and-see.

Laporan dari Axios menyebutkan bahwa Washington masih terbuka untuk berdialog dengan Teheran, meskipun pembicaraan nuklir yang dijadwalkan akhir pekan lalu telah dibatalkan. Dalam laporan tersebut, pejabat AS dan Iran dilaporkan tengah mencoba menjadwalkan pertemuan baru pekan ini untuk membahas kemungkinan gencatan senjata dan kelanjutan negosiasi nuklir, meskipun belum ada tanggal pasti.

Ketegangan antara Israel dan Iran yang dipicu oleh serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pekan lalu sempat mendorong harga emas menembus di atas $3.450 per ons. Namun reli tersebut cepat berbalik arah karena munculnya ekspektasi pasar bahwa konflik mungkin tidak akan segera meluas.

Di sisi lain, analis dari Citi memperingatkan bahwa harga emas berisiko turun kembali di bawah $3.000 per ons dalam kuartal mendatang, seiring dengan mulai redanya reli harga yang sebelumnya sempat mencetak rekor. Permintaan investor terhadap emas juga diperkirakan akan menurun, terutama jika ketegangan geopolitik mulai mereda dan ekspektasi suku bunga tetap tinggi.

Meskipun emas saat ini masih bertahan di dekat level kunci $3.400, kekuatan fundamentalnya mulai diuji oleh berbagai faktor—dari arah kebijakan geopolitik hingga tekanan makroekonomi. Para pelaku pasar kini menghadapi dilema: apakah tetap berlindung pada emas sebagai safe haven, atau mulai melepas posisi dan mencari alternatif lain yang lebih agresif.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.