Harga minyak dunia tergelincir pada awal pekan ini setelah OPEC+ secara mengejutkan mengumumkan peningkatan produksi yang melebihi ekspektasi pasar untuk bulan Agustus. Langkah agresif ini mengisyaratkan upaya memperluas pangsa pasar, meskipun berisiko menekan harga dan pendapatan. Ketidakpastian tambahan terkait tarif Amerika Serikat dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global juga memperburuk sentimen permintaan.
Peningkatan Produksi Mengejutkan Pasar
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, mengumumkan kenaikan produksi sebesar 548.000 barel per hari (bph) mulai Agustus. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan bertahap sebesar 411.000 bph yang sebelumnya disepakati untuk Mei hingga Juli. Bahkan lebih tajam dibandingkan kenaikan moderat sebesar 138.000 bph pada April.
Langkah ini dilihat sebagai sinyal kuat bahwa OPEC+ siap bersaing lebih ketat dalam pasar energi global. Analis energi Tim Evans mencatat bahwa peningkatan produksi ini mencerminkan “kompetisi yang lebih agresif untuk pangsa pasar” serta kesiapan menghadapi kemungkinan penurunan harga dan pendapatan.
Dampak Langsung Terhadap Harga Minyak
Sebagai respons langsung terhadap keputusan OPEC+, harga minyak turun signifikan di pasar internasional. Kontrak berjangka Brent turun sebesar 47 sen atau 0,69% menjadi $67,83 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh lebih tajam sebesar $0,95 atau 1,42% ke posisi $66,05 per barel. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran pasar akan potensi banjir pasokan di tengah ketidakpastian permintaan.
Kebangkitan Pasokan dari Pemangkasan Sukarela
Keputusan OPEC+ membawa kembali hampir 80% dari total pemangkasan sukarela sebesar 2,2 juta bph yang sebelumnya dilakukan oleh delapan produsen utama, menurut analisis dari RBC Capital yang dipimpin oleh Helima Croft. Meski demikian, realisasi kenaikan produksi selama beberapa bulan terakhir masih lebih rendah dari yang direncanakan, dengan sebagian besar pasokan tambahan berasal dari Arab Saudi.
Sinyal Kepercayaan dari Arab Saudi
Menariknya, di tengah kekhawatiran pasar, Arab Saudi menunjukkan optimisme terhadap permintaan minyak, khususnya dari Asia. Pada hari Minggu, Kerajaan tersebut menaikkan harga ekspor minyak jenis Arab Light untuk pengiriman Agustus ke Asia ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Kenaikan harga jual resmi ini dipandang sebagai sinyal kepercayaan terhadap prospek pemulihan permintaan di kawasan Asia, terutama dari negara konsumen besar seperti Tiongkok dan India.
Kesimpulan: Pasar Minyak Hadapi Volatilitas Tinggi
Langkah OPEC+ yang mengejutkan pasar dengan lonjakan produksi menambah ketidakpastian dalam dinamika harga minyak global. Di satu sisi, kenaikan pasokan berpotensi menekan harga, namun di sisi lain, keputusan Arab Saudi menaikkan harga jual menunjukkan kepercayaan bahwa permintaan tetap kuat. Dalam jangka pendek, pasar minyak kemungkinan besar akan tetap volatil, dengan sentimen yang dipengaruhi oleh data ekonomi global, kebijakan perdagangan AS, serta respons konsumsi dari negara-negara utama.
Untuk pelaku industri dan investor, penting untuk memantau perkembangan OPEC+ dan respons pasar global secara cermat guna mengantisipasi potensi pergerakan harga yang cepat dan dinamis.
Sumber : newsmaker.id
