Hong Kong Menghentikan Perdagangan Saham Akibat Badai Hujan Terburuk dalam 140 Tahun

Hong Kong mengalami hujan badai terberat sejak catatan dimulai pada tahun 1884, memaksa otoritas untuk menghentikan perdagangan saham hari ini.


Dalam kejadian yang menggemparkan, Hong Kong, pusat keuangan sibuk di Asia, berjuang menghadapi dampak dari hujan badai terberat yang pernah dialaminya dalam 140 tahun terakhir. Guyuran hujan yang begitu deras telah memaksa otoritas setempat untuk menghentikan perdagangan saham pada Jumat, 8 September 2023.

Menurut laporan dari Bloomberg pada hari yang penuh gejolak itu, hujan badai ini melanda hanya seminggu setelah topan super melanda Hong Kong, yang mengakibatkan observatorium mengeluarkan peringatan hujan badai tertinggi. Saat hujan turun tak hentinya, sekolah-sekolah ditutup, dan para pekerja diminta untuk tinggal di rumah karena layanan bus berhenti beroperasi. Pemerintah setempat memperingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 18.00.

Ketidakpastian peringatan resmi ini membuat bisnis dan warga tidak memiliki waktu yang cukup untuk bersiap menghadapi banjir yang akan datang yang merusak jalan, melanda pusat perbelanjaan, dan menenggelamkan kendaraan. Dampaknya terhadap kehidupan manusia sangat mengkhawatirkan, dengan setidaknya 85 orang terluka, termasuk dua di antaranya dalam kondisi kritis, seperti yang dilaporkan oleh pemerintah.

Klaim asuransi diperkirakan akan melebihi 100 juta dolar, sebanding dengan klaim asuransi sebesar 470 juta dolar setelah Topan Mangkhut pada tahun 2018, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg Intelligence.

Topografi Hong Kong, dengan jalanan curam dan gedung pencakar langitnya, membuatnya rentan terhadap banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat pada musim panas yang terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Hujan deras ini dipicu oleh sisa-sisa Topan Haikui, namun gambaran yang terekam selama badai ini menggambarkan tingkat kerusakan yang belum pernah terlihat dalam beberapa dekade.

Observatorium meningkatkan peringatan hujan badai tertinggi tingkat “hitam” pada pukul 23.05 waktu setempat pada hari Kamis. Peringatan ini mengindikasikan bahwa lebih dari 70 mm hujan telah turun dalam satu jam dan kemungkinan akan terus berlanjut. Pada siang hari, peringatan ini masih berlaku.

Rekor curah hujan sebesar 158,1 mm (6 inci) tercatat di kantor pusat observatorium di Tsim Sha Tsui antara Kamis pukul 23.00 hingga tengah malam. Lebih dari 600 mm hujan tercatat di sebagian besar Hong Kong dalam 24 jam terakhir, menurut keterangan observatorium.

Di stasiun kereta bawah tanah Wong Tai Sin di Kowloon, video yang beredar luas di media sosial menunjukkan air terjun mengalir ke ruang tunggu saat kereta terus beroperasi. Lantai bawah pusat perbelanjaan terdekat tergenang air, dengan perabot mengapung di permukaan. MTR Corp. mengumumkan penangguhan sebagian Jalur Kwun Tong karena banjir di stasiun tersebut.

Pemimpin kota, John Lee, memerintahkan departemen pemerintah untuk merespons dengan segenap tenaga dalam mengatasi banjir parah di sebagian besar wilayah pusat keuangan tersebut.

Kurangnya peringatan awal ini berbeda dengan kejadian Topan Super Saola, ketika sekretaris kota mengadakan konferensi pers yang didampingi oleh kepala departemen untuk mengatasi potensi risiko.

Di desa Stanley yang terletak di sisi selatan Hong Kong, aliran air merobek trotoar, memperlihatkan kabel bawah tanah. Sebuah minibus yang rusak ditinggalkan di tengah jalan tepi pantai, dikelilingi puing-puing. Banjir telah membentuk saluran di pantai terdekat, membawa pasir ke laut. Di dekatnya, sebagian lereng bukit telah runtuh dan menutup jalan menuju Tai Tam.

Tercatat ada tujuh tanah longsor hingga pukul 08.00 pagi waktu setempat, enam di antaranya terjadi di Hong Kong.

Hujan diperkirakan akan mereda secara bertahap sore ini, kata juru bicara observatorium, seraya menambahkan belum ada jadwal pencabutan peringatan hujan badai hitam.

Sebelum hujan turun, kota ini masih pulih dari dampak Topan Saola, yang memaksa Hong Kong untuk menutup pada Jumat dan Sabtu sebelumnya. Badai ini, yang terkuat yang melanda Hong Kong sejak Mangkhut pada tahun 2018, merusak pohon-pohon dan menghalangi jalan-jalan. Ini adalah keenam kalinya dalam empat dekade terakhir bahwa observatorium meningkatkan peringatan badai tertinggi.

Badai ini merupakan contoh terbaru dari cuaca ekstrem yang dialami seluruh dunia pada musim panas ini. Pada akhir Juli dan Agustus, puluhan nyawa melayang di utara Tiongkok, termasuk di Beijing, akibat banjir dan bencana terkait topan.

Saat Hong Kong berjuang untuk pulih dari badai hujan tak terduga ini, komunitas global terus menghadapi dampak yang semakin meningkat dari bencana cuaca ekstrem dalam kehidupan sehari-hari.

Farid Firdaus – Bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.