Perhatian: Harga Emas Merosot Terkendali
Dalam perkembangan pasar yang signifikan, harga emas turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada Kamis, 28 September 2023. Penurunan ini berlanjut selama sesi keempat berturut-turut, karena emas berjuang melawan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Minat: Emas Kehilangan Kilauannya
Kontrak emas paling aktif untuk bulan Desember, yang terdaftar di Comex New York Exchange, merosot sebesar $12.30 atau menandai penurunan sebesar 0.65%, ditutup pada $1,878.60 per ons. Selama sesi perdagangan, harga mencapai level tertinggi sebesar $1,896.80 per ons dan level terendah sebesar $1,874.50 per ons.
Pada sesi perdagangan sebelumnya, kontrak berjangka emas mengalami penurunan sebesar $28.90 (1.51%) pada hari Rabu, 27 September 2023, diikuti oleh penurunan sebesar $16.80 (0.87%) pada hari Selasa, 26 September 2023, dan penurunan sebesar $9.00 (0.46%) pada hari Senin, 25 September 2023.
Keinginan: Imbal Hasil Obligasi dan Kekhawatiran Pasar
Komentar analis bahwa kinerja pasar obligasi telah menghancurkan harapan akan pemulihan emas dalam jangka pendek. Seharusnya emas hampir mencapai titik terendahnya, tetapi kekhawatiran terkait lonjakan imbal hasil obligasi telah membuat para pedagang logam percaya bahwa penurunan tersebut mungkin tidak akan segera berakhir. Pergerakan di pasar obligasi menggarisbawahi pandangan jangka panjang terhadap imbal hasil obligasi pemerintah, yang merupakan berita buruk.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang merupakan indikator kunci, mencapai level tertinggi baru dalam 16 tahun pada Kamis, 28 September 2023. Lonjakan ini terjadi karena ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve. Penjualan obligasi terus berlanjut meskipun dolar AS turun dari puncak bulanannya.
Tindakan: Data Ekonomi Memberikan Dukungan
Data ekonomi yang dirilis pada Kamis, 28 September 2023, membantu mencegah penurunan lebih lanjut dalam harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan klaim pengangguran awal, mencapai 204,000, naik 2,000 dari angka revisi minggu sebelumnya sebesar 202,000.
Selain itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) riil meningkat sebesar 2.1% secara tahunan selama kuartal kedua tahun 2023. Pada kuartal pertama, PDB riil meningkat sebesar 2.2%.
Namun, Asosiasi Nasional Agen Properti (NAR) melaporkan penurunan sebesar 7.1% dalam penjualan rumah tertunda di AS pada bulan Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah tertunda akan turun sebesar 1.0% pada bulan Agustus.
Investor sekarang dengan penuh antusiasmen menunggu rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Kesimpulan: Kekuatan Emas
Meskipun kehilangan cahayanya di tengah kenaikan imbal hasil obligasi, emas tetap menjadi logam mulia dengan nilai intrinsik. Kondisi pasar saat ini mungkin akan terus mendorong penurunan harga emas, bahkan mungkin mencapai kisaran $1,800 per ons jika imbal hasil obligasi global terus meningkat, meskipun harapan menurunnya inflasi.