Pendahuluan
Dalam lanskap pasar global yang selalu berfluktuasi, lonjakan baru-baru ini dalam harga emas Comex telah menarik perhatian investor di seluruh dunia. Pada Selasa, 22 November 2023, harga emas mengalami peningkatan yang signifikan, didorong oleh harapan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin telah menyelesaikan kenaikan suku bunganya.
Pergerakan Pasar Emas
Kontrak berjangka emas di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup lebih tinggi pada Selasa (21/11/2023), dengan kenaikan yang mencolok sebesar 21,30 dolar AS atau 1,08%. Harga penutupan mencapai 2.001,60 dolar AS per ons untuk pengiriman bulan Desember. Lonjakan ini diatributkan kepada keyakinan di pasar bahwa The Fed mungkin telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga.
Sikap The Fed
Tak lama setelah penutupan pasar emas, risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dirilis. Risalah ini mengungkapkan bahwa sejumlah besar pejabat Federal Reserve masih khawatir tentang percepatan kembali inflasi. Ini menjadi konsensus di antara mereka bahwa suku bunga harus tetap tinggi. Risalah menekankan bahwa keputusan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut akan tergantung pada data yang masuk tidak menunjukkan kemajuan yang cukup dalam menurunkan inflasi.
Menurut Tai Wong, seorang pedagang logam independen yang berbasis di New York, seperti dikutip oleh Reuters pada 22 November 2023, “Risalah menunjukkan bahwa pembeli obligasi dan emas tidak boleh terlalu berlebihan.”
Pengaruh Dolar
Sementara itu, dolar AS mencapai titik terendah dalam lebih dari 2,5 bulan, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain. Imbal hasil patokan dari Surat Utang AS dengan jangka waktu 10 tahun juga berada di dekat posisi terendah dua bulan yang dicapai pekan sebelumnya.
Dampak Pada Properti
Menambahkan lapisan lain pada lanskap ekonomi, Asosiasi Nasional Agen Properti melaporkan pada hari Selasa bahwa penjualan rumah yang ada di AS turun 4,1% pada bulan Oktober dibandingkan dengan bulan September, mencapai tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 3,79 juta. Angka ini di bawah laju penjualan sebesar 3,90 juta yang diperkirakan oleh para ekonom dan menunjukkan penurunan sebesar 14,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Bob Haberkorn, seorang ahli strategi pasar senior di RJO Futures, berkomentar, “Sepertinya tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, jadi itu bullish untuk emas.”
Outlook Inflasi dan Faktor Geopolitik
Tanda-tanda perlambatan inflasi di AS telah meningkatkan harapan bahwa The Fed akan membatasi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya kesempatan memegang emas. Selain itu, dengan meredanya kekhawatiran tentang konflik di Timur Tengah, prospek suku bunga AS kembali menguntungkan emas, menurut sebuah catatan dari Commerzbank.
Logam Mulia Lainnya
Dalam tren pasar yang sama, harga perak untuk pengiriman bulan Desember naik sebesar 25,50 sen atau 1,08%, ditutup pada 23.869 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman bulan Januari naik sebesar 18,50 dolar AS atau 1,99%, ditutup pada 945,90 dolar AS per ons.
Kesimpulan: Memanfaatkan Peluang
Sebagai kesimpulan, perkembangan terbaru di pasar emas menekankan tarian lembut yang dilakukan The Fed dengan suku bunga. Investor dengan cermat memantau isyarat halus dari bank sentral, mengukur dampaknya pada logam mulia. Saat kekhawatiran inflasi terus berlanjut dan faktor geopolitik terus berkembang, keseimbangan rumit antara suku bunga dan harga emas tetap menjadi fokus utama bagi pasar global.