Mengungkap Kekuatan Wall Street: Menafsirkan Sinyal Suku Bunga Terbaru dari The Fed

wall street

Dalam hiruk-pikuk Wall Street, sesi perdagangan Selasa menyaksikan lonjakan saat investor secara cermat menganalisis komentar pejabat The Fed, mencari petunjuk tentang pemangkasan suku bunga yang akan datang.

Perhatian:

Lonceng penutupan bergema optimisme saat pasar saham AS, khususnya Wall Street di New York, ditutup dengan catatan tinggi pada Selasa (6/2/2024). Investor dengan teliti memperhatikan laporan pendapatan perusahaan-perusahaan besar AS dan menguraikan komentar para pembuat kebijakan Federal Reserve, bertujuan untuk menguraikan sikap mereka terkait pemangkasan suku bunga pertama.

Mengutip Reuters pada Rabu (7/2/2024), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup dengan kenaikan 0,37%, naik 141,24 poin menjadi 38.521,36, indeks S&P 500 juga mengalami kenaikan sebesar 0,23%, naik 11,42 poin menjadi 4.954,23, sementara Nasdaq mengalami kenaikan marginal sebesar 0,07%, menambah 11,32 poin menjadi 15.609,00.

Minat:

Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis, Neel Kashkari, menyoroti bahwa bank sentral ‘belum selesai’ mengatasi kekhawatiran inflasi. Meskipun mengakui penurunan inflasi yang cepat, dengan data inflasi tiga bulan dan enam bulan ‘secara substansial’ sesuai dengan target The Fed sebesar 2%, Kashkari menekankan kewaspadaan yang diperlukan.

Selain itu, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland, Loretta Mester, menyarankan bahwa jika ekonomi AS terus berkinerja seperti yang diharapkan, hal itu dapat membuka jalan bagi pemangkasan suku bunga. Namun, Mester menahan diri untuk menentukan jangka waktu kebijakan moneter yang lebih longgar karena ketidakpastian inflasi.

Jerome Powell, Ketua The Fed, memadamkan harapan tersisa untuk pemangkasan suku bunga pada Maret dalam pidatonya pada Minggu. Powell menyarankan bahwa The Fed bisa berhati-hati dalam menentukan kapan akan memangkas suku bunga, dengan merujuk pada ekonomi yang kuat memberikan waktu yang cukup untuk membangun keyakinan dalam mengendalikan inflasi.

Keinginan:

Judul berita makro diperkuat oleh beberapa gubernur Federal Reserve yang mengonfirmasi pernyataan Powell, memberikan efek penyejuk sedikit pada pasar. Ini merupakan kelanjutan dari sentimen sebelumnya, seperti yang dicatat oleh Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville.

Saham mengalami tren penurunan sebagian besar sesi sebelum mengalami reli mendekati penutupan. John Praveen, Managing Director & Co-CIO di Paleo Leon, percaya bahwa The Fed tidak perlu menunggu terlalu lama untuk melonggarkan kebijakan, dengan mengacu pada masalah di Bank NY Community Bancorp yang menyoroti kerentanan di sektor real estat komersial yang sensitif terhadap suku bunga.

Tindakan:

Dengan lebih dari separuh perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatannya, 81,2% telah melampaui ekspektasi, menurut data LSEG. Secara keseluruhan, pendapatan S&P 500 diperkirakan meningkat 8,1% pada kuartal keempat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Saham-saham chip menekan Nasdaq yang padat teknologi, dengan indeks Philadelphia SE Semiconductor mengalami penurunan sebesar 1%. Rambus Inc memimpin penurunan di sektor ini, dengan sahamnya turun sebesar 19,2% setelah laporan triwulanan.

Meskipun tantangan, saham yang mengalami kenaikan lebih banyak daripada yang mengalami penurunan, dengan rasio 2,6 banding 1 di NYSE. Selain itu, terdapat 190 titik tertinggi baru dan 64 titik terendah baru di NYSE, sementara Nasdaq menyaksikan 2.721 saham yang naik dan 1.476 saham yang turun.

Sebagai kesimpulan, saat pasar saham AS melanjutkan perjalanannya, investor berlayar melalui arus indikator ekonomi dan sinyal Federal Reserve, berusaha membuat keputusan yang terinformasi di tengah lanskap peluang dan tantangan.

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.